LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Dalam bulan suci Ramadhan 1445 H semua lembaga pendidikan melaksanakan kegiatan Pondok Ramadhan, karena momen yang tepat untuk meningkatkan kekuatan ibadah para peserta didiknya. Termasuk juga SLB Negeri Gedangan Sidoarjo.
SLB Negeri Gedangan yang di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini dalam melaksanakan Pondok Ramadhan tidak jauh beda dengan sekolah-sekolah negeri maupun swasta pada umumnya.
Mari kita lihat dan simak cerita dari Kapala SLB Gedangan Sidoarjo, Miseri, M.Pd pada (8/4/2024) siang. Yang sebelumnya juga sebagai pembuka kegiatan Pondok Ramadhan di SLB Negeri Gedangan Sidoarjo.
Menurutnya, kegiatan Pondok Ramadhan di SLB Negeri Gedangan sudah kami laksanakan pada Senin dan Selasa tanggal 25-26 Maret 2024 lalu. Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan selama dua hari.
“Bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan, dan meningkatkan amal ibadah selama bulan Ramadhan,” jelasnya.
Adapun kegiatannya diawali dengan shalat Dhuha berjamaah, kemudian pembukaan oleh Kepala SLBN Gedangan. Pengenalan kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan, diantarana puasa, zakat, tarawih, tadarus dan yang lain. Dibimbing langsung oleh Pak Munir selaku Guru PAI bersama dengan guru-guru yang lain.
Ia jelaskan, setelah itu peserta didik diklasifikasikan berdasarkan jenjang dan jenis disabilitas untuk kegiatan membaca surat-surat pendek atau Alquran. “Pengklasifikasian ini dilakukan untuk memenuhi layanan pendidikan agama sesuai kebutuhan dan potensinya,” jelas Pak Miseri_sapaan akrabnya.
Bagi peserta didik kelas rendah, kegiatan dilaksanakan dengan membaca doa sehari-hari, menyanyikan lagu-lagu islami dan mendengarkan cerita kenabian. Kemudian mereka diajak untuk bermain keterampilan membuat masjid dan hiasan ramadhan dari kertas. “Peserta didik dengan hambatan pendengaran dengan didampingi guru membaca surat-surat pendek serta baca tulis Alquran,” urainya.
Lanjutnya, bagi peserta didik hambatan intelektual kelas tinggi juga dibimbing untuk membaca surat-surat pendek bersama-sama.
Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan Shalat Dhuha berjamaah kemudian melanjutkan pengenalan ibadah selama Bulan Ramadhan. Kemudian peserta didik juga membaca surat-surat pendek dan doa sehari-hari bersama guru mereka seperti hari kemarin.
Sedangkan kegiatan hari kedua, juga diisi dengan permainan-permainan menyenangkan yang berhubungan dengan pendidikan agama Islam. Peserta didik kelas tinggi juga diajarkan untuk penanaman pendidikan karakter. “Perlu diketahui bahwa seluruh peserta didik tanpa terkecuali mengikuti kegiatan pondok Ramadhan, mereka sangat antusias dan alhamdulilah berjalan tertib dan lancar,” syukurnya
“Sejatinya, pendidikan agama bagi peserta didik berkebutuhan khusus juga harus memperhatikan karakteristik, kompetensi serta kebutuhan peserta didik,” pungkas Pak Miseri.(mad/Aba)