LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Mengacu pada data di KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), selama tahun 2023, tepatnya bulam Januari-Agustus 2023 kasus kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan sebesar 2.355 kasus. Berbagaimacam kasus, termasuk kekerasan seksual.
Melihat kondisi tersebut, SD Khazanah Ilmu Wage Sidoarjo telah menggelar Exhibition Day Gebyar Puncak P5 bertemakan ‘Bangunlah Jiwa dan Raganya’ dengan Topik, Stop Bullying, Start Caring dan Stay Healthy.
Prosesi pembukaannya dilakukan langsung oleh Kepala SD Khazanah Ilmu, Mohamad Roji’i, M.Pd didampingi Bendahara Komite Sekolah Yustikasari, pada Sabtu (16/12/2023) pagi di halaman sekolah.
Gebyar Puncak P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tersebut, kegiatannya meliputi Perform Peserta Didik, Presentasi Proses dan Hasil Kegiatan P5, Bazar makanan dan minuman serta kerajinan tangan sekaligus peresmian Lapangan Olahraga SD Khazanah Ilmu.
Mohamad Roji’i menuturkan, kalau terjadinya bullying merupakan pengaruh game online, dan juga konten media sosial yang menyuguhkan muatan kekerasan, baik verbal maupun fisik. “Yang lebih penting lagi adalah, masih adanya kelemahan dari anak untuk bisa menjaga diri, untuk bisa perform di dunianya dan ini penyebabnya adalah terlalu manjanya orang tua kepada anak-anaknya,” katanya.
“Mohon maaf, karena terlalu manjanya orang tua kepada anak-anak, sehingga anak itu dididik sedemikian rupa, dilindungi disayangi secara berlebih. Bagaikan kristal yang nampak indah di luar namun ketika tersenggol sedikit saja mudah pecah. Makanya saya harapkan, penting orang tua juga mendidik anak untuk menjadi anak-anak yang kuat, yang tegar tidak terlalu kita manjatkan tidak terlalu kita fasilitasi semuanya,” harap Ustad Roji’i sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, ia katakan SD Khazanah Ilmu saat ini menggelar pameran Puncak P5 itu bagian dari kepedulian kita tentang maraknya kasus bullying yang ada di sekeliling kita. “Semua ini bukan sekedar produk, bukan sekedar poster, bukan sekedat mewarnai atau menggambar saja. Tetapi produk ini mereka lalui selama 6 bulan, setiap pekan, setiap bulan mereka berproses, mereka mempelajari dahulu ilmu tentang apa itu bullying, dan bahayanya seperti apa ?,” terangnya.
Termasuk juga contoh-contohnya apa ? baru tahapan-tahapan selanjutnya. “Sehingga pada akhirnya mereka punya project yang bisa kita saksikan semuanya melalui Gebyar Puncak P5 sekarang ini,” pungkas Ustad Roji’i.(mad/Aba)