LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo— Capaian program literasi digital yang digagas oleh Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Sidoarjo, yang mengambil tema ‘Wonderful Sidoarjo 2023’ jauh melampau target yang ditentukan. Dari target 2.000 Konten Literasi Digital, ternyata hasilnya mencapai 4.784 Konten Literasi Digital.
Sebanyak 4.784 Konten Literasi Digital tersebut, merupakan hasil karya dari 18.765 guru dan siswa yang berasal dari 180 lembaga jenjang PAUD dan 577 lembaga jenjang SD/MI/SMP/MTs negeri dan swasta. Sehingga prestasi tersebut mendapatkan penghargaan Rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia).
Prosesi penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Marketing MURI Awan Rahargo kepada Ny. Sa’adah Ahmad Muhdlor istri Bupati Sidoarjo, juga kepada Kepala Dikbud Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd pada puncak acara FLS (Festival Literasi Sidoarjo) Selasa (28/11/2023) pagi, di Gedung MPP Lingkar Timur Sidoarjo.
Usai menerima penghargaan, Ny. Sa’adah Ahmad Muhdlor mengaku sangat mendukung sekali program yang telah digagas oleh Dikbud Sidoarjo. Karena kondisi sekarang ini sangat minim sekali konten-kontek kreator yang mengedukasi, dan memberikan semangat kepada anak-anak untuk menjadi konten kreator yang baik.
Oleh karena itu saya berharap anak-anak, khususnya siswa-siswa di Sidoarjo bisa menjadi salah satu pelopor konten kreator yang baik, yang mengedukasi. “Semoga mereka terus mulai berkarya, khususnya berkarya melalui program literasi digital,” harap Ning Shasa_sapaan akrabnya
Lanjutnya, disamping itu kami juga memberikan apresiasi kepada kepala Dikbud dan seluruh jajaran atas prestasi, untuk terus memacu para guru dan siswa yang sebelumnya dengan target 1000 guru dan 1000 siswa, ternyata menjadi dua kali lipatnya. “Jadi pada intinya pendidikan di Kabupaten Sidoarjo mau untuk berbenah. Juga mengikuti zaman, bahwa dengan konten digital ini berarti anak-anak bisa maju, akrab dengan teknologi untuk digunakan dengan hal yang bermanfaat,” tegas Ning Shasa.
Sementara itu, Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi juga tidak menyangka kalau hasilnya sangat luar biasa. Jadi sebelum mereka membuat video kita beri pelatihan terlebih dahulu, biar paham literasi digital itu seperti apa. Termasuk juga diberikan pelatihan teknik pengambilan gambar untuk membuat video hingga menjadi sebuah karya untuk diunggah di Youtube.
Lanjutnya, tetapi sebelum diunggah di Youtube dinilai terlebih dahulu oleh tim kreator konten yang sudah sangat mumpuni, salah satunya dari Ciputra. “Dan hasil video-vedeo tersebut yang muatannya bernilai edukasi. Sungguh jumlah yang sangat luar biasa, oleh sebab itu kami sangat merasa bangga kepada para guru dan siswa yang sudah luar biasa ini,” ungkap Tirto Adi.(mad/Aba)