LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Warisan Kebudayaan Pengantin Jenggala yang sudah hampir punah ‘Loro Pangkon’ kini dihidupkan atau dilestarikan lagi oleh anak-anak SMP Negeri 1 Tanggulangin (Spintag) Sidoarjo. Termasuk tembang Jawa Timuran Jula-Juli.
Pelesatarian kearifan lokal tersebut sebagai perwujudan dari P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), bertepatan dengan Dies Natalis SMP Negeri 1 Tanggulangin ke 40 tahun.
Dengan menghadirkan Bupati Sidoarjo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, MKKS SMPN, Komite, IKA Alumni serta jajaran terkait, pada Sabtu (18/11/2023) pagi.
Kepala SMP Negeri 1 Tanggulangin, Nurul Huda, S.Pd M.Pd menuturkan, sesuai dengan tema Spintag 40 tahun ini adalah ‘Melestarikan Kearifan Lokal Berbingkai Kebhinekaan Global’ maka, kami mengangkat tradisi Kemanten Kerajaan Jenggala, yaitu Loro Pangkon, juga tembang kas Jawa Timuran yaitu Jula-Juli.
“Inilah bentuk pelestarian yang utama kami berikan, atau kami sungguhkan kepada masyarakat, agar mereka kenal tentang ‘Loro Pangkon dan Jula-Juli’. Karena masyarakat sudah tidak mengenal lagi seni budaya tradisionalnya sendiri. Bahkan sudah sangat langka,” tuturnya.
Bupati Sidoarjo yang diwakili Kepala Dikbud Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd memberikan apresiasi yang tinggi terhadap apa yang telah dilakukan oleh Spintag iki. “Luar biasa, apa yang dilakukan oleh anak-anak ini. Dan kami atas nama Bupati Sidoarjo mengucapkan selamat atas usianya yang sudah mencapai 40 tahun. Sukses semuanya,” ucap Tirto Adi.
Selain gelar Loro Pangkon-Cindelaras dan Jula-Juli juga Pagelaran Tari Daerah, Bazar, Pameran Karya Exoprint serta hiburan Tari Remo, Lagu Dondong Opo Salak, Legong Bali dan Gajak Gijik Betawi. Semua itu didahului dengan penampilan Al Banjari.(mad/Aba)