LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Dalam penerapan program IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) di wilayah Sidoarjo sudah berjalan dengan baik.
Terbukti dalam peninjauan pada (3/10/2023) yang dilakukan Kemendikbudristek, Kemenag dan INOVASI (Inovasi untuk Anak Indonesia) progresnya juga cukup baik.
Sehingga pihak INOVASI yang merupakan program kerja pemerintah Australia dan Indonesia yang dijalankan Kemendikburristek dan Kemenag ini berhasil mewujudkan karya-karyanya dalam sebuah buku untuk panduan/pedoman sebagai ‘Sekolah Penggerak Perubahan’.
Salah satu tokohnya adalah Ketua PC LP (Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan) Ma’arif NU Sidoarjo, Drs. Misbahuddin, yang langsung dipersilahkan memberikan penjelasan sebagai testimoni di hahadapan peninjau, ada perubahan apa yang telah dilakukan di lembaganya.
Misbahuddin menjelaskan kalau Ma’arif NU Sidoarjo membawahi 227 madrasah dan sekitar 13 sekolah dasar. Pihaknya telah menggembleng 60 madrasah untuk dijadikan Ikon perubahan. “Kepala sekolah dan guru dari 60 madrasah itulah nantinya yang melakukan gerakan perubahan penerapan IKM ke sekolah ataupun madrasah yang lain,” jelas Misbahuddin.
Ia katakan kalau Literasi Numerasi sudah dideminasikan ke kecamatan-kecamatan, dan dari kecamatan itu sudah ada yang menyebar ke lembaga-lembaga yang dituju.
Sedangkan yang untuk P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pansila) kalau di tempat kami di tambah PPRA (Profil Pelajat Rahmaran Lil Alamin) dan kita sudah men ToT (Training of Trainers) sebanyak 60 guru dari SD/MI, SMP/MTs, SMK/MA/SMA. “Alhamdulillah yang 60 madrasah sanawiyah itu sudah dilatih tahap awal, dan masih ada kelanjutannya,” jelas Abah Misbah_sapaan akrabnya.(mad/Aba)