LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo — Ingin mengetahui progres perkembangan lebih jauh tentang IKM (Implemetasi Kurikulum Merdeka) yang bermitra dengan INOVASI (Inovasi Untuk Anak Indonesia), merupakan program Australia dengan pemerintah Indonesia, salah satunya diterapkan di MINU (Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama) KH Mukmin Sidoarjo.
Oleh sebab itu, Kemendikbud Ristek, Kemenag, Bappenas dan INOVASI Jakarta melakukan kunjungan untuk memantau perkembangannya, di MINU KH Mukmin Sidoarjo. Sekaligus Peluncuran Buku ‘Penggerak Perubahan’.
Kehadiran mereka disambut langsung oleh Ketua Yayasan MINU KH Mukmin Dr. Tirto Adi, M.Pd Kepala Kemenag Sidoarjo Dr. Muh. Arwani, M.Ag M.H.I dan Kepala MINU KH. Mukmin Anis Faridah, S.Pd hadir pula Ketua PC LP Ma’arif Sidoarjo, jajaran tim INOVASI Jawa Timur serta jajaran dari Dikbud Sidoarjo, pada (3/10/2023) siang.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag Dr Mastuki, M.Ag mengatakan, bahwa kunjungnan kami ini ingin melihat progress perkemangannya lebih dalam lagi.
Ia katakan ada beberapa hal yang perlu perlu diperhatikan, pertama berkaitan dengan pola pembelajaran yang jauh sudah berubah, dan sudah sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang telah dilakukan melalui IKM.
Kedua, aktivitas murid itu sendiri yang sangat aktif, mudah mengikutif proses pembelajaran. Karena sudah ada pengelompokan berdasarkan pada hasil kemampuan awal melalaui assesmen. Untuk assesmen berikutnya merupakan capaian tahapan pembelajaran.
Ketiga, di MINU KH Mukmin Sidoarjo, selain Literasi, Numerasi juga ada pembelajaran karakter melalui P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), dan didalam konteks madrasah itu ditambah dengan P2RA (Penguatan Pelajar Rahmatan Lil Alamin). “Yang di dalamnya disesuaikan dengan penguatan karakteristik madrasah masing-masing, “jelasnya.
Menurutnya, MINU KH Mukmin ini mempunyai karakteristik amaliyah nahdliyah. “Inilah yang menjadi basis untuk penguatan pembentukan karakter, yang dikembangkan secara sistematik melalui pembelajaran yang ada. Jadi outputnya bukan hanya produk, tetapi nilai-nilai karakter itu yang bisa diimplementasikan secara langsung,” terang Mastuki.
Kepala MINU KH Mukmin Sidoarjo Anis Faridah menuturkan kalau kunjungan ini merupakan kado bagi kami yang telah berhasil mencapai satu abad. “Alhamduillah hasil kunjungannya mendapatkan respon yang positif, atas apa yang telah kami kerjakanya. Namun kami tidak boleh puas sampai di sini. Kedepan kami akan terus meningkatkan kualitasnya,” tuturnya.
“MINU KH Mukmin kedepannya akan lebih baik lagi. Menjadi madrasah yang patut untuk di contoh, layak untuk di contoh dan mudah untuk di contoh,” tegas Anis Faridah.(mad/ Aba)