LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sebagai sekolah yang berbasis Revolusi Industri 4.0, tentunya selalu mengembangan teknologi yang penuh dengan digitalisasi. Oleh karena itu SMK Antartika 2 Sidoarjo bersama dengan Komite Sekolahnya menjalin kerjasama, bersinergi dengan beberapa industri. Guna penyelarasan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kali ini bersinergi dengan empat industri, yakni PT Alpa Karya Mecatronik, PT Surya Timur Sakti, PT Global Power Engineering dan PT Gading Murni. Kerjasama atau bersinergi tersebut telah dilakukan, yang diperkuat dengan teken MoU (Memorandum of Understanding) kedua belah pihak. Pihak sekolah dan masing-masing perwakilan industri.
Pihak dari sekolah dilakukan langsung oleh Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Purwolystiorini, SE M M.Pd dengan didampingi Ketua Komite SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo Dr. Imam Jawahir, M.Pd pada (12/9/2023) pagi di Aula SMK Antartika 2, Jl. Siwalanpanji, Buduran Sidoarjo.
Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo Retno Purwolystiorini menuturkan kalau sinergi ini dilakukan untuk menyelaraskan kurikulum. Dengan harapan tingkat kebutuhan industri yang sudah digitalisasi ini bisa masuk, bisa sejajar dengan pola pembelajaran, sekolah kita biar tidak ketinggalan dengan kondisi industri yang teknologinya sudah maju sangat pesat. “Sehingga anak-anak nantinya bila ingin bekerja di dunia industri sudah betul-betul siap. Kalau dihitung sudah ratusan industri yang berjasama dengan kita,” tuturnya.
Lanjutnya, karena kesiapan anak-anak tersebut sudah ditunjang dari pembelajaran di sekolah. Makanya pola pembelajaran di kelas juga harus berubah. Bukan hanya siswanya, tetapi gurunya juga harus berubah lebih cepat, harus mau belajar dengan teknologi yang lebih tinggi. ‘Dengan harapan proses pembelajaran di dalam kelas juga harus secara digitalisasi,” harap Bu Retno_sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMK Antartika 2 Sidoarjo Imam Jawahir juga menegaskan kalau SMK itu memang harus dekat dengan industri, agar kita paham dengan kebutuhan industri itu apa. Sehingga bisa masuk kedalam kurikulum, makanya guru sekarang ini bisa membuat kurikulumnya sendiri agar tidak ketinggalan dengan pola yang lama. Kalau menggunakan pola yang pasti akan ketinggalan.(Makanya kerjasama atau MoU dengan industri itu sangat penting sekali bagi SMK,” tegasnya.(mad/Aba)