LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Upaya mewujudkan program P5 (Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila) dalam berdemokrasi. MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sidoarjo dalam pelaksanaan pemilihan ketua dan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), menggunakan sistem pemilu.
Persis seperti Pemilu Pileg maupun Pilpres pada umumnya, mulai dari pendaftaran, kampanye dan proses pencoblosannya juga terdapat para petugas TPS (Tempat Pemungutan Suara), Linmas, penjaga kotak suara hingga petugas ‘pencelup’ tinta, yang semua itu diperankan oleh siswa. “Untuk mempersingkat waktu, karena ini di sekolah, maka proses pencoblosannya dilakukan per kelas,” ungkap Ketua Umum Pemilihan Ketua OSIS MAN Sidoarjo, Nazhmi Umar Syafiq, pada (31/8/2023) siang.
Ia katakan, berkaca pada tahun sebelumnya, di TPS seluruh siswa, atau sekitar 1.300 mencoblos jadi satu. Sehingga perhitungannya cukup lama, hingga jelang Maghirb juga belum selesai. “Namun, untuk tahun ini kami buat TPS di kelas masing-masing. Hanya sekitar 36 siswa, jadi cukup efisian watktu dan sangat cepat. Setelah itu dihitung secara keseluruhan di Aula MAN Sidoarjo,” jelasnya siswa kelas XII IPA 1.
Proses penghitungan suara
Waka Humas MAN Sidoarjo, Ikhwatun Nisak mengatakan mekanisme pelaksanan pemilihan Ketua OSIS ini sesuai pesta demokrasi, mengacu pada pembelajaran yang ada di masyarakat yakni dengan menerapkan sistem Luber dan Jurdil.
“Hal ini sekaligus untuk menyambut tahun pemilu, sekaligus memberikan pencerahan dan pemahaman bagaimana prosesi pemilihan seorang pemimpin sesuai demokrasi dan memilih sosok pemimpin yang akuntabel sesuai dengan apa yang dipimpinnya,” kata Nisak usai mendampingi para siswa.
Dalam pemilihan ini seluruh warga madrasah berhak menggunakan suaranya untuk memilih. Mulai dari kela X hingga XII turut memberikan hak pilihnya secara demokratis kepada 4 kandidat yang digadang menjadi ketua dan pengurus OSIS.
“Tahapan yang diterapkan mulai dari sosialisasi calon, kampanye di tiap kelas hingga mengerucut pada para calon yang berpotensi yang mengerucut dan penyampaian visi dan misi serta program kerja mereka. Nah hari ini puncak pemilihan dan perhitungan suara,” ungkap Nisak.
Ribuan siswa MA Negeri Sidoarjo siap menanti jalannya penghitungan suara
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yang memadai dari rakyat, termasuk generasi muda diperlukan adanya pendidikan demokrasi sejak dini di lingkungan sekolah, sesuai dengan P5, setelah kita menerapkan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka),” pungkasnya.(mad/Aba)