LIPUTANINSPIRASI – Awalnya tidak kepikiran buat cari beasiswa. Bermula saat ditolak oleh sekolah kedinasan yang diimpikan. Untuk mengobati rasa kecewa berat, akhirnya berkali-kali mencari informasi tentang beasiswa. Kini berhasil mendapatkan beasiswa, salah satunya dari PT.Paragon Technology and Innovation (Paragon Prestasi Schoolarship Awardee).
Itulah ungkapan Silvia Dyah Pitaloka Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya (FTUB) Malang, pada (6/6/2023) pagi.
Putri dari pasangan Djoko Slamet-Sri Wulandari warga Sidoarjo ini mengaku, buka rahasianya bisa lolos beasiswa. Dengan harapan bisa memberikan motivasi kepada siapa saja, termasuk mahasiswa yang lainnya.
Mahasiswi kelahiran Mojokerto, 2 April 2004 ini, ranking di sekolahnya waktu itu juga tidak terlalu tinggi, saat di SMP Negeri 3 Sidoarjo menduduki ranking 33 dari 255 siswa, di bangku SMA Negeri 3 Sidoarjo menduduki 34 dari 396 siswa. Berkat kerja kerasnya dan tidak pernah putus asa, dan tetap semangat, kini sudah menjadi pemateri seminar tips untuk lolos mendapatkan beasiswa.
Menurutnya, sejak SMA tahun 2019 orang tua memang sudah mengarahkan agar nanti saat lulus SMA daftar ke sekolah ikatan dinas. Tetapi untuk lolos seleksinya tidak lah mudah. Seperti kebanyakan orang tahu, ada ribuan bahkan puluhan ribu siswa berminat daftar ke sekolah ikatan dinas, salah satunya saya.
Sehingga, pada tahun 2021, saya belajar untuk mengejar sekolah kedinasan. Namun, tidak lolos seleksinya. Sedih sekali kalau dipikir. Saya tetap bersyukur, karena saat itu sudah diterima di jurusan Teknik Pengairan UB lewat jalur SNMPTN. Rasa kecewa tetap ada di dalam diri saya. Untuk mengobati rasa kecewa tersebut, akhirnya saya mencari informasi beasiswa. Setidaknya bisa bangga dan senang jika bisa dapat beasiswa tersebut. “Dua beasiswa telah saya ikuti, dan keduanya tertolak. Sedih, tapi mau bagaimana lagi, mungkin memang belum rejekinya. Sembari menunggu tahun ajaran baru, saya niatkan kuliah saya di UB agar tidak sia-sia,” ungkap Silvia.
Saat 2022, saya berada di semester 2. Sudah waktunya untuk bersiap mendaftar lagi ke sekolah kedinasan yang tahun kemarin menolak, dengan harapan tahun 2022 saya bisa diterima. Orang tua yang selalu mensupport saya, membuat saya tidak ingin mengecewakan mereka. Namun takdir berkata lain, saya kembali ditolak untuk yang kedua kalinya.
Sedih sekali rasanya. Saya berpikir, jika mau daftar lagi tahun depan (2023) padahal sudah di semester 4. Dua tahun terasa sayang sekali. Akhirnya saya cari beasiswa lagi.
Tepat sekali, beasiswa Paragon sedang buka pendaftaran, tanpa pikir panjang langsung daftar. Alhamdulillah, saya lolos seleksi berkas, kemudian lanjut ke tes online. Untuk tes onlinenya seperti tes kemampuan dasar, setipe dengan tps/tes cpns/kedinasan. “Karena saya sudah sering mengerjakan tes kedinasan, jadi tidak terlalu kesulitan dalam mengerjakan tes online tersebut,” cerita putri yang senang melukis ini.
Bersyukur, bisa melewati seleksi wawancara dan lolos sampai tahap akhir. Alhamdulillah bulan Agustus 2022, saya dinyatakan lolos beasiswa Paragon. Bangga dan senang sekali rasanya. Beberapa bulan sebelumnya (tepatnya bulan Mei), tim saya juga lolos pendanaan PKM Dikti. Mungkin memang takdir saya seperti ini. “Dibalik penolakan berkali-kali, ada hikmah yang bisa diambil. Ibaratnya, akan ada pelangi setelah hujan,” katanya riang.
Saya sendiri masih memiliki jalan yang panjang, ada banyak keinginan yang belum tercapai. Namun tetap terus semangat.
Tipsnya adalah memiliki tekat dan niat yang kuat. Cukup dengan satu motivasi yang kuat, kita bisa mengejar apa yang kita inginkan. Tapi jangan lupakan usaha dan doa. Bisa jadi hal yang datang di kemudian hari terasa seperti keberuntungan, tapi keberuntungan tidak datang tanpa usaha. “Usaha akan membuahkan hasil, apapun itu bentuknya. Jika saat ini belum tercapai, bisa jadi di masa yang akan datang atau dengan jalan yang tidak bisa kita sangka-sangka. Mungkin ini terasa klise, tapi itulah adanya. Pada intinya, jangan pernah menyerah untuk menggapai apa yang diinginkan,” tips Silvia.
Buat management timenya, sesegera mungkin untuk mengerjakan tugas kuliah. Karena nantinya pasti ada saja tugas yang datang, jadi harus diselesaikan sebelum menumpuk. Saya menyempatkan beberapa kali ikut lomba, banyak gagalnya juga. Yang berhasil di tahun ini ada 1, Bronze medal scientific paper competition-International Research Innovation pada Agreetion 2023. “Mungkin ada kegiatan lain di luar akademik, seperti organisasi atau kepanitiaan. Itu semua kembali lagi ke diri masing-masing, bagaimana mengaturnya. Harus punya prioritas, mana yang didahulukan, disesuaikan dengan urgensinya masing-masing,” pesannya.(mad)
Prestasi yang telah diraih:
Bronze Medal “ENVIRONMENT INNOVATION” INTERNATIONAL RESEARCH 2023
INNOVATION During the Agritech Research and Entrepreneur Innovation (AGREETION)
• PKM Dikti 2022 funding recipient (PKMK) 2022
• Grantee Paragon Scholarship Program (PSP) 2022
• Second place (PKMK-1) LP2PKM – Universitas Brawijaya 2022
• Finalist Dekan Cup – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2022