LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Implementasi P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) terus dilakukan oleh SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo. Berbagai kreasi dan inovasinya juga terus bergerak menyesuaikan kondisi perkembangan zaman. Kali ini diwujudkan melalui melalui kegiatan Market Day dengan mengambil tema Kewirausahaan.
Berdasarkan Kemendikbud Ristek No.56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek, yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter, yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Projeknya didesain peserta didik sendiri, sehingga mereka bisa melakukan investigasi, mengesekusi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk hingga hasil akhinya. “Jadi mereka tidak hanya pandai membuat produk, tetapi juga harus pandai aktualisasi marketingnya, bahkan sampai pada laporan akhir pembukuannya, “ tutur Kepala SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo, Dra. Agustina, M.Pd usai memantau stan-stan penjualan, pada Jumat (23/9/2022) tadi pagi.
Ia tuturkan kalau kegiatan Market Day tersebut tidak hanya sekedar aktivitas jual-beli produk karya siswa. Namun, bisa memunculkan kolaborasi yang bisa membentuk kerjasama dari berbagai kelompok/kegiatan yang berbeda-beda. “Kondisi sekarang, anak-anak ternyata sudah berhasil melakukan hal tersebut, itu sangat luar biasa. Itu semua tidak lepas dari bimbingan Tim SPW (Sekolah Pencetak Wirausaha) SMKN 1 Buduran,” tuturnya.
Dari hasil Market Day ini, Tim SPW SMKN 1 Buduran Sidoarjo akan melakukan evaluasi. Ada permasalahan apa ? kekurangannya dimana ?. ”Karena peserta Market Day ini mereka rata-rata juga sudah berwirausaha. Jadi kami tinggal mengevaluasi dan mengarahkan. Sehingga harapan kami mereka lulus dari sekolah ini, betul-betul sudah siap untuk berwirausaha,” harap Agustina.
Serlia Fitriatin yang sudah mempunyai wirausaha Black Forest dan aneka macam kue basah, mengaku sangat senang dengan kegiatan Market Day ini. Karena ada pengalaman yang berbeda, serta di sekolah juga banyak ilmu-ilmu yang bisa saya terapkan untuk pengembangan usaha di rumah.
Siswi Kelas XII Busana Butik 2 ini juga mengaku kalau proses pembuatan black forest dan aneka kue basah dikerjakan sendiri. “Kini penjualannya sudah bisa melayani eceran maupun pesanan-pesanan serta dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Yakni melalui online, yang juga ada fasilitas untuk COD (Cash on Delivery),” katanya.(mad)