Pengambilan Raport Siswa SMK ITABA, Sambil Tukar Botol Bekas
LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– Ratusan orang tua siswa sambil membawa sampah (botol platik bekas), beramai-ramai menuju SMK ITABA (Islam Tarbiyatul Badriyah) Tebel Gedangan Sidoarjo. Mereka bukan mau orasi unjuk rasa, tetapi mau menukar sampah tersebut dengan raport anak-anaknya.
Sangat unik, mungkin ini baru pertama kali dilakukan di sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo ini. Orang tua diminta dengan sukarela membawa sejumlah sampah botol plastik untuk ditukarkan raport hasil nilai para anaknya, pada Jumat (20/12/2024) pagi.
Sehingga terlihat aneka sampah plastik ini kemudian secara bergantian diserahkan kepada guru atau wali kelas masing-masing untuk ditukarkan dengan raport hasil ujian semester. Gerakan penyerahan ini dilakukan di semua ruang kelas mulai kelas X, XI dan XII.
Sudarti, salah satu orang tua siswa menyambut baik adanya gerakan membawa sampah botol plastik pada saat pengambilan raport ini. Karena dinilai sangat positif untuk mengedukasi bagi masyarakat, khususnya siswa agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Sampah-sampah ini bisa dikelola dengan baik akan mempunyai nilai jual, dan sisanya juga bisa dibuat untuk kreativitas, keterampilan para siswa,” katanya.
Kepala SMK ITABA Joko Siswanto, M.Pd.I menuturkan kalau gerakan membawa botol plastik bekas ini merupakan program sedekah sampah yang sudah dilakukan oleh anak-anak dalam beberapa bulan yang lalu. “Namun kali ini pihak sekolah berkinginan melibatkan orang tua siswa untuk membawa sampah botol plastik seperti anaknya ketika bersekolah. “Jadi, saat pengambilan raport diwajibkan untuk bersedekah sampah,” tutur Abah Joko_sapaan akrabnya.
“Kegaiatan ini merupakan dalam rangka membentuk penguatan karakter pada anak untuk senang terhadap sedekah. Sebab, kesadaran bersedekah tidak hanya berupa uang saja, akan tetapi bisa berupa hal yang terkecil seperti sampah,” jelasnya.
Ia katakan, kalau gerakan sedekah sampah ini sudah pernah menghasilkan, dari hasil penjualan sebesar Rp 1,5 juta dalam kurun satu bulan terakhir. “Hasil tersebut kemudian dikembalikan kembali kepada siswa kami yang kurang mampu dalam bentuk bantuan sosial,” pungkas Abah Joko.(mad/aba)