LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sebagai bentuk perwujudan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Waru telah menggelar Pentas Seni, yang diikuti oleh seluruh anak-anak TK se Kecamatan Waru Sidoarjo, pada (2-3/1/2024) di Atrium Royal Plaza Surabaya.
Pentas Seni yang bertemakan ‘Aku Anak Indonesia Berjiwa Pancasila’ tersebut, pembukaannya dilakukan oleh Pengawas TK Korwil Dikbud (Pendidikan dan Kebudayaan) Waru Anik Kartini S.Pd M.Pd, yang juga dihadiri oleh Ketua IGTKI Kabupaten Sidoarjo Ifrochak S.Pd.I M.Pd serta didampingi oleh Ketua IGTKI se Kecamatan Waru Azizah S.Pd M.Pd.
Pengawas TK Korwil Dikbud Waru, Anik Kartini menuturkan kalau moment yang sangat istimewa, yakni Gebyar Pentas Seni Anak TK IGTKI Kecamatan Waru ini tentu saja membuat semangat para guru dan orang tua. Bekerja keras melatih secara intesif sekaligus memilihkan kostum-kostum yang sangat menarik. “Tentu saja semangat anak-anaknya yang luar biasa untuk tampil dengan sebaik mungkin,” tuturnya.
“Dengan kegiatan ini diharapkan akan terbangun karakter kerja keras, kerja sama, kreatif yang itu semua akan berguna untuk membangun generasi masa depan yang berkualitas,” harap Anik Kartini.
Sementara itu, Ketua IGTKI Kecamatan Waru Sidoarjo Azizah juga menuturkan kalau Pentas Seni ini merupakan kegiatan tahunan. Kami telah melibatkan sekitar 950 siswa, dan mereka juga diberikan kebebasan untuk memilih seni budaya yang ditampilkan. “Yang jelas sesuai tema, yaitu Aku Anak Indonesia Berjiwa Pancasila’ tentu saja tampilannya bisa seni budaya se nusantara,” tutur Bu Azizah_sapaan akrabnya.
Ia katakan, kalau kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemandirian anak-anak, mereka berani tampil di depan orang banyak. “Dan yang lebih penting lagi adalah kegiatan itu juga akan dipakai oleh para guru sebagai Modul ajar mereka sebagai projek P5. Jadi ini bukan kegiatan mengajar di dalam kelas, tetapi sebagai realiasi perwujudan program P5,” pungkasnya.
Sementara itu, suasana panggung terlihat sangat megah dengan berbagai hiasan dan pernak-pernik lampu yang berwarna-warni. Sehingga membuat para siswa terlihat bersemangat dalam menampilkan berbagaimacam seni budaya tradisional yang telah dipelajari di sekolah.
Sebagian besar anak-anak juga sudah terlihat mandiri untuk mempersiapkan diri, tanpa harus dikomando oleh guru-gurunya pun mereka sudah sangat menikmati tarian-tariannya dengan baik.(mad/Aba)