LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Pebruai 2024 mendatang, SMA Al Muslim Jawa Timur telah mengadakan simulasi Pemilu. Guna memperkenal bagi siswa yang sudah terdaftar atau sebagai pemilih pemula tentang proses Pemilu.
Simulasi tersebut diikuti oleh siswa kelas XII, 8 diantaranya berperan sebagai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sedangkan sisanya berperan sebagai pemilih pemula.
Pelaksanaan simulasi Pemilu tersebut tentu menyesuaikan kondisi real di lapangan, mulai dari pos pendaftaran, pengambilan kartu suara, saksi suara, ruang tunggu, bilik suara, kotak suara, dan penanda selesai memilih (cap jari).
Tujuan diadakannya simulasi Pemilu tersebut, yakni untuk mengedukasi siswa SMA Al Muslim tentang bagaimana pemilu dilangsungkan. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dr. Mahmudah, S.Ag. M.Pd selaku Kepala SMA Al Muslim bahwa, simulasi ini sebagai edukasi bagi anak-anak untuk mengetahui bagaimana cara (teknis) untuk memilih calon presiden, calon wakil presiden, dan calon legislatif. “Apalagi tahun 2024 itu kan tahun politik ya, jadi paling tidak mereka harus paham betul,” jelas Mahmudah, pada (13/12/2023) siang.
Amanda Fishabella selaku salah satu partisipan simulasi mengaku senang karena telah diberikan kesempatan untuk simulasi. “Alhamdulillah kita diberi kesempatan untuk simulasi di sekolah ini, jadi mendapatkan petunjuk supaya nanti kita nggak salah waktu memilih,” katanya.
Terkait dengan adanya Pasangan Calon (Paslon) Capres-Cawapres, ia menyampaikan bahwa dirinya telah memiliki pilihan Paslon. “Mungkin dari masukan orang tua juga dan aku ngikutin debat Vapres-Cawapres. Jadi ya, yakin dengan pilihan itu,” imbuhnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Shafira Putri Renatra juga menyampaikan bahwa dirinya telah memiliki pilihan Paslon. Bahkan ia menyatakan keyakinannya terhadap paslon tersebut. “Sudah tau profilnya, 95% yakin bismillah. Alasannya mungkin karena visi misinya, terus dari cara dia menyampaikan pendapat, dan cara dia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari paslon-paslon lainnya meng-impress saya dan membuat saya kagum,” ujarnya.
Pelaksanaan simulasi Pemilu tersebut berjalan dengan lancar. Selain karena sebagai implementasi nyata dari materi pembelajaran yang sudah dipelajari, juga dilaksanakan selagi memanfaatkan waktu luang. “Terus kenapa simulasi ini kita lakukanb? mumpung anak-anak sudah selesai Sumatif Akhir Semester, (kita) mengisi waktu luang di sela-sela mereka akan mengadakan kegiatan tampilan ekstrakurikuler,” ucap Ustadzah Mahmudah_sapaan akrabnya.(mad/Aba)