LIPUTANINSPIRASI, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung penuh operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) WHOOS. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan terus memantau dan mendukung ketersediaan dan keandalan konektivitas digital terutama jaringan telekomunikasi di sepanjang jalur kereta cepat pertama di Indonesia.
“Bersama ekosistem telekomunikasi kami melakukan uji coba. Kementerian Kominfo kan bertugas untuk mendukung masalah sinyal (telekomunikasi). Dan kita lihat sinyal sepanjang perjalanan kita bisa menggunakan perangkat dan frekuensi untuk berkomunikasi,” jelasnya di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Selasa (03/10/2023).Demikian Siaran Pers No. 350//10/2023
Menteri Budi Arie menegaskan KCJB sebagai lompatan teknologi untuk kemajuan Indonesia juga perlu didukung penuh dengan teknologi telekomunikasi terkini.
“Ini lompatan teknologi untuk kemajuan Indonesia. Karena kereta ini mantap, mulus jalannya dan sinyalnya bagus. Tugas dan tanggung jawab kita sebagai supporting,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan kualitas layanan telekomunikasi akan mendukung keseluruhan layanan KCJB. Menurutnya, sepanjang dalam perjalanan baik dari Stasiun KCJB Halim ke Stasiun KCJB Padalarang maupun sebaliknya berjalan dengan lancar.
“Semua manajemen tata kelola kereta cepat baik. Semuanya oke, mantap lah,” ujarnya.
Dalam agenda uji coba itu hari ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Wamenkominfo Nezar Patria dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Kominfo. Menteri Budi Arie mengajak ekosistem penyelenggara layanan telekomunikasi untuk memantau dan memastikan kualitas jaringan telekomunikasi.
Konektivitas Digital Andal
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail menjelaskan uji coba yang diikuti pejabat Kementerian Kominfo dan Penyelenggara Layanan Telekomunikasi merupakan bagian dari proses awal mendukung konektivitas digital KCJB. Menurutnya, Kementerian Kominfo menyiapkan spektrum frekuensi radio yang bisa digunakan untuk memberikan sinyal telekomunikasi berkualitas.
“Dan kebetulan sinyalnya yang digunakan atau frekuensi yang digunakan itu sekarang dikerjasamakan dengan teman-teman Telkomsel. Ini kita bekerja sama sudah lama sekitar dua atau tiga tahun yang lalu dimulai prosesnya. Dan, Alhamdulilah tadi kita sudah menyaksikan bahwa rangkaian kereta berjalan dengan baik. Tidak simyal yang terputus,” tuturnya.
Menurut Dirjen Ismail, di Stasiun KCJB Halim dan Stasiun KJCB Padalarang sudah tersedia jaringan telekomunikasi 5G.
“Untuk dua tempat stasiun ini di sini (Halim) dan di Padalarang itu sudah dicover sinyal 5G. Sekarang penumpang di stasiun ini sudah bisa menikmati layanan 5G. Tinggal satu tugas ke depan adalah memperbaiki sinyal bagi penumpang dalam perjalanan. Sehingga dari Jakarta ke Padalarang sampai Bandung itu kita harapkan tidak ada sinyal frekuensi atau sinya seluler yang terputus,” ungkapnya.
Selanjutnya, Direktur Utama Telkomsel Henry Mulya Syam menyatakan akan memperbaiki beberapa kendala layanan telekomunikasi yang masih ada di beberapa titik jalur KCJB.
“Ada beberapa site yang ditambahkan, baik yang outdoor maupun yang di panel KCJB. Kita sudah mengkaji jadi mudah-mudahan dalam waktu 6 sampai 9 bulan karena perlu bangun tower baru,” jelasnya.
Sebelumnya, Senin (02/10/2023) kemarin, bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Menkominfo Budi Arie Setiadi melakukan uji coba perjalanan KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. KCJB dengan kecepatan 350 kilometer per jam yang diberi nama WHOOSH tersebut merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.(Kominfo/ Humas)