LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo — Perguruan Islam Raudlatul Jannah Sidoarjo, Lembaga Pendidikan Islam At Taqwa Surabaya dan Sekolah Nurul Hikmah Sidoarjo yang kualitasnya terus mengalami peningkatan. Kini bersama-sama menyelenggarakan ‘Annual Workshop’ untuk berbagi sesama, agar prestasinya bisa dinikmati oleh sekolah-sekolah yang lain.
Prosesi ‘Annual Workshop 2023-Integrative Handbook’ yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd dengan didampingi Ketua Yayasan Raudlatul Jannah H. Nur Hidayat, MM, Konsultan Suhadi Fadjaray dengan pemateri Achmad Rozi, H. S.Si MM, pada Kamis (28/12/2023) pagi di Gedung Ali Bin Abi Tholib, SMP Raudlatul Jannah Jl. Jatisari No. 15 Pepelegi, Waru Sidoarjo.
Nur Hidayat menuturkan, kalau Annual Workshop ini sebagai ajang untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para guru-guru yang ada di ketiga sekolah tersebut. Semoga mereka makin kreatif, sehingga dalam mengajarnya juga semakin baik. “Tentu saja, itu bagian dari upaya besar kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah, mulai dari KB, TK, SD, SMP dan SMA termasuk Daycare,” tutur Ustad Nur Hidayat_sapaan akrabnya.
“Itulah tujuannya, dan ini sudah kita lakukan setiap tahun, sekarang ini sudah tahun ke 10, dan kegiatannya dilakukan secara bergantian di Roudlotul Jannah, At Taqwa dan Nurul Hikmah bergantian secara periodik,” pungkasnya
Suhadi Fadjaray juga menjelaskan pada prinsipnya, kalau guru mengajar itu selama 10 tahun lalu dengan sekarang jangan sama, atau monoton saja. Tetapi harus ada peningkatan, makanya setiap tahun harus menemukan inovasi baru, dan inovasi itu dilakukan secara menyilang bersama dengan guru-guru yang lain, yang ada di sekolah-sekolah ini. “Sehingga ketiga sekolah ini kualitasnya menjadi seimbang,” jelasnya.
Lanjutnya, bahkan kualitas tersebut tidak dinikmati sendiri, dengan adanya ‘Annual Workshop’ ini adalah menularkan ilmunya, berbagi kaualitas kepada sekolah yang lain, agar mereka juga menikmati inovasi-inovasi kami. “Kami juga tidak akan kawatir kalau ditiru, justru diundang ini silahkan ditiru, dan itu nanti akan menjadi amal jariyah kami. Dengan harapan untuk tahun depan kami sudah menemukan kualitas yang baru lagi,” terangnya.
Dengan begitu sekolah yang kita bisa ini menjadikan sekolah yang Continuous Impruvement terus tumbuh. Tidak hanya puas pada pencapaiannya yang sudah ada. “Dan alhamdulillah sebelum ada kurikulum merdeka sekolah kami sudah menjalankan duluan, yang konsepnya juga banyak yang linier dengan kurikum merdeka,” katanya.
Disamping itu, karya guru-guru juga dipamerkan dan dilombakan, supaya mereka berinisiatif tumbuh dan berkembang. “Oleh karena itu sekolah kami berbasis riset, karena sarjana itu kelemahannya membuat karya ilmiah saat pertama dan terakir skripsi. Makanya, di sekolah kami dipaksakan setiap tahun harus menulis karya ilmiah. Sehingga riset harus kuat. Bila kerja di sini 10 tahun, sudah harus menulis 10 kali. Jadi harus berbasis riset, kalau tidak riset akan mengajar secara berulang-ulang,” pungkasnya.
Adapun peserta yang ikut dalam ‘Annual Workshop’ Raudlatul Jannah Sidoarjo, diantaranya dari Surababaya, Sidoarjo, Jombang, Tulungagung, Jember, Bangil, Malang, Kertosono, Nganjuk, Gresik, Kabupaten Malang.(mad/Aba)