LIPUTANINSPIRASI, Surabaya– Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kembali menggelar Podcast Ruang Informasi, pada Sabtu (7/10/2023) sore. Kali ini, podcast tersebut membahas tentang perkembangan industri kreatif dan talenta digital di Jawa Timur.
Podcast Ruang Informasi bertajuk ‘Industri Kreatif dan Talenta Digital di Jawa Timur tersebut, mengundang narasumber atau pembicara yang merupakan seorang animator, illustrator, dan game developer dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang.
Saat diskusi, dari sisi Animator, Suga Setiawan menerangkan, masa pandemi adalah masa yang bagus karena omzetnya naik, peluang industri kreatif digital itu semakin lebar.
“Jadi pada waktu pandemi itu malah banyak orderan, seperti membuat iklan untuk sosialisasi pandemi di masa itu kita semakin meningkat. Client kita, malah mayoritas dari luar kebanyakan seperti Malaysia, Singapura, USA, Korea, dan Jepang. Intinya selama pandemi dunia animasi malah lebih meningkat pesanannya,” terang Suga Setiawan yang juga seorang CEO Roleplay Studio ini.
Lebih lanjut, Suga juga mengulas beberapa kegiatan industri kreatif di KEK Singhasari Malang. Dijelaskannya, KEK Singhasari adalah salah satu kawasan khusus di Malang, yang dibentuk melalui Peraturan Pemerintah tahun 2019 nomor 68 yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“KEK Singhasari adalah satu-satunya kawasan swasta pada waktu itu, karena di Indonesia ini ada 19 KEK. KEK yang lain itu punya Pemkot, Pemda, dan Pemprov. Karena kita swasta, kita bisa menentukan fokus kita apa, di KEK Singhasari fokus kita ada tiga, yaitu pariwisata, teknologi digital, dan edukasi,” ulas Suga.
Suga menilai, KEK Singhasari Malang adalah KEK satu-satunya yang memiliki fokus terhadap edukasi. Menurutnya, kalau bicara mengenai industri 4.0 atau industri kreatif bahan bakar untuk mengembangkannya agar lebih maju adalah para generasi yang berasal dari anak-anak SMK maupun mahasiswa dari perguruan tinggi.
“Semakin bagus kita mendidik SDM akan semakin maju industri kreatif Indonesia. Makanya edukasi menjadi salah satu fokus KEK Singhasari,” tukasnya.
Terkait dampak positif dari perkembangan industri kreatif yang dirasakan di Jawa Timur, Suga menuturkan, saat ini semakin banyak studio besar dan pelanggan yang mulai datang ke Jawa Timur baik itu di Malang maupun Surabaya.
“Karena ternyata kalau untuk edukasi khususnya animasi, di Malang dan sekitar Jawa Timur itu kualitasnya bagus-bagus dibanding daerah lain. Kalau di perusahaan saya sendiri, dengan adanya di Jawa Timur ini banyak keuntungannya, karena peningkatan industri kreatif di Jawa Timur semakin lama semakin bagus,” tutur Suga.
Sedangkan untuk tantangan yang dirasakan di industri kreatif, Suga mengatakan, di Jawa Timur sebenarnya adalah dari aksesnya, meskipun sudah dipermudah dengan adanya internet, tapi banyak project besar yang awal diterima di Jakarta.
“Akses seperti itu menjadi tantangan besar bagi kita, meski bisa menerima project dari luar, tapi masih banyak project yang datang melalui Jakarta dulu. Selanjutnya tantangan terkait SDM, kalau kita bicara industri kreatif, banyak SDM itu diserapnya di luar Jawa Timur,” ujar Suga.
Oleh karena itu, Suga berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bisa membantu meningkatkan kesadaran kepada masyarakat, untuk menunjukkan ke pasar global eksisensi industri kreatif di Jawa Timur.
“Pemprov Jatim pernah mengolaborasikan kita dengan western Australia, kolaborasi antar negara seperti itu perlu diperbanyak dan diperluas juga, sehingga Jawa Timur juga menjadi jujukan pasar global. Selain dari perjuangan indsutri yang memperjuangkan dengan mengglobalkan karyanya, dari government atau pemerintah juga kami harap bisa mendukung kita, mungkin melalui support promosi, support awareness, atau support alat,” pungkasnya.
Diketahui, selain Suga Setiawan, Podcast Ruang Informasi kali ini juga mengundang dua orang narasumber lain yakni, Illustrator and Toys Designer Rino Adi, dan Game Animator and Designer Algorocks Studio Ricky Sebastian. (vin/s/Kominfo)