LIPUTANINSPIRASI, Surabaya — Puluhan warga asing yang mengikuti ‘Lomba Menyanyi Bagi Pemelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Jawa Timur 2023’ yang diselenggarakan oleh BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur), antusiasnya sungguh sangat luar biasa. Peserta yang ditarget 35 orang karena keterbatasan ruang dan waktu, ternyata pendaftarnya mencapai sekitar 50 orang warga asing.
Menurut Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum bahwa kegiatan ini digelar, karena BBJT sebagai fasilitator kegiatan BIPA di Jawa Timur ingin mempunyai kontribusi bahwa, kami punya perhatian terhadap mereka-mereka yang ingin mengembangkan bahasa dan sastra.
Ia katakan, kalau kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Krida Bahasa, yang sebelum telah dilaksanakan dengan berbagaimacam kegiatan untuk penunjang Niaga Bahasa dan Jaga Bahasa. Sekarang ini giliran Abdi Bahasa, yakni menyasar para pemelajar (orang yang memelajari) bahasa asing. “Kami sudah mendaftar jumlah pemelajar BIPA yang ada di Jawa Timur ini ada 800 orang lebih, dan sudah kami fasilitasi dengan berbagimacam kegiatan,” jelas Umi Kuslum usai pembukaan pada (3/10/2023) di Hotel Yellow Raya Jemursari Surabaya
Oleh karena itu, kegiatan lomba ini diikuti mahasiswa dari berbagai negara yaitu Amerika, Afrika, Pakistan, Zimbwabwe, Thailand dan Madagaskar. Dengan tujuan agar pengucapan mereka sudah benar atau belum, yang dituangkan dalam bentuk lagu. “Adapun lagu yang lantunkan adalah sudah ditentukan oleh pihak kami, lagu wajibnya Indonesia Jaya, terus pilihannya Rek Ayo Rek dan Maju Tak Gentar,” terang Umi Khulsum.
Ia juga berharap adanya kegiatan ini, Bahasa Indonesia menjadi prioritas di negaranya sendiri dan dapat digunakan secara masif di internasional. Karena kekuatan bahasa Indonesia sudah luar biasa, sudah ada sekitar 52 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia. Dari sisi syarat menjadi bahasa Internasional sebenarnya sudah dipenuhi oleh bahasa Indonesia,” harapnya.
“Sudah sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2009, Bahasa Indonesia diharapkan menjadi bahasa internasional, mudah-mudahan lebih cepat tidak sampai di tahun 2045,” harap Bu Umi_sapaan akrabnya.
Kondisi lomba, antusiasme mahasiswa asing terlihat saat mereka mulai menyanyikan lagu bahasa Indonesia. Mereka masih belum terlalu lancar untuk menggunakan bahasa Indonesia, namun dewan juri tetap bangga melihat semangat mahasiswa asing yang ingin memperdalam bahasa Indonesia. “Anatuias dan kekuatan mereka untuk belajar Bahasa Indonesia sangat tinggi. Itulah yang perlu kita hargai dan kita apresiasi,” pungkas Bu Umi yang juga meruapakan salah satu tim juri.
Adapun nama-nama pemenangnya adalah, Juara I diarih oleh Wiilliam Burnhan dari Amerika, juara II diraih Ngyen Hozi Nan dari Vietnam, juara III diariah C Bernard Rachmad dari Solomon Islands. Untuk juara Favorit diraih Jin Soek Cae dari Amerika Serikat dan Busana Terbaik diraih Chindy Kushita dari Zimbabwe.(mad/Aba)