LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Sebanyak 137 guru penggerak dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK telah dikukuhkan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP di Fave Hotel Sidoarjo, Selasa, (29/8/2023) pagi. Mereka merupakan angkatan 7 pendidikan guru penggerak yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur.
Dalam arahannya, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor menyampaikan beberapa pesan. Diantaranya terkait integrasi pembelajaran dengan isu sosial saat ini. Gus Muhdlor meminta guru penggerak harus dapat melakukan itu.
“Integrasikan isu kehidupan sosial dalam pembelajaran sehingga apa yang kita didikkan kepada anak-anak bisa relevan dan aplikatif terhadap kehidupan nyata,”ujarnya.
Selain itu lanjut Gus Muhdlor ada kolaborasi dengan semua pihak. Menurutnya itu syarat wajib jika ingin mengintegrasikan isu sosial dalam dunia pendidikan. Ia melihat banyak guru menganggap pendidikan itu hanya ada di sekolah saja. Padahal tidak. Menurutnya pendidikan dapat diperoleh dari mana saja. “Kolaborasi ini kadang yang kurang,”katanya.
Ia juga menyampaikan saat ini dibutuhkan lulusan yang memiliki keahlian. Bukan hanya lulusan yang cakap akademiknya saja. Menurutnya dinegeri ini sudah banyak orang yang berpendidikan tinggi namun kurang keahlian. Padahal saat ini keahlian dibutuhkan dalam dunia kerja. “Selain itu yang terpenting juga dibutuhkan networking,” sampainya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M.Pd mengatakan bahwa sebelumnya seluruh peserta pendidikan guru penggerak dari Sidoarjo angkatan 7 dinyatakan lulus. Mereka telah melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) secara daring dan luring sejak tanggal 20 Oktober 2022 sampai 15 Juli 2023. 137 orang guru penggerak yang lulus tersebut dari berbagai jenjang pendidikan. Dari jenjang SMP, SD dan TK sebanyak 101 guru. Sedangkan 36 sisanya dari jenjang SMA SMK.
“Guru penggerak ini telah mengikuti Diklat (pendidikan dan pelatihan) beberapa bulan dan alhamdulillah 137 guru penggerak angkatan 7 ini dinyatakan lulus semua,”ucapnya.
Dikatakan Tirto bahwa tugas guru penggerak sebagai katalis untuk mempercepat kualitas proses dan hasil pembelajaran dapat meningkat. Oleh karenanya peran guru penggerak sebagai motor penggerak pembelajaran yang inovatif dan kreatif sangat diharapkannya.
“Kehadiran guru penggerak disuatu sekolah akan membuat berbeda sekolah itu jika dibandingkan dengan sekolah tanpa kehadiran guru penggerak,” jelasnya.
Tirto juga mengatakan guru penggerak memiliki peluang untuk diangkat menjadi kepada sekolah. Selain itu juga memiliki peluang untuk menjadi pengawas. Meski harus melalui uji kompetensi. Untuk itu guru penggerak diharapkannya tetap bersahaja tetapi luar biasa.
“Sekalipun bapak ibu sudah dikukuhkan bapak bupati sebagai guru penggerak, namun tetap bersahaja tetapi luar biasa,”pesannya.(mad/Aba)