LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Upaya menumbuhkan budaya baca, meningkatkan minat baca atau menciptakan gemar membaca bagi siswa-siswinya saat di sekolah. SD Negeri Larangan, Candi, Sidoarjo telah meresmikan Perpustakaan Ramah Anak ‘Griya Aksara’, pada Selasa (25/7/2023) pagi di sekolah.
Prosesi peremian dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd dengan didampingi Plt Kepala SDN Larangan, Candi, Sidoarjo Pudji Rahayu, S.Si serta dihadiri pula oleh perwakilan Dinas P3AKB, Dinas Perpusda dan Kearsipan, Mutiara Rindang, Kepala Desa Larangan, Komite Sekolah dan Korlas serta Kepala SDN Tenggulunan dan SDN Sumokali.
Plt Kepala SDN Larangan, Pudji Rahayu menuturkan kalau Perpustakaan SDN Larangan yang diberi nama ‘Griya Aksara’ ini sebagai sarana menumbuh kembangkan budaya Literasi di sekolah. Menebarkan benih gemar membaca bagi warga sekolah, baik murid-murid dan para gurunya.”Sehingga nantinya ada peningkatan yang signifikan dalam berliterasi dan numerasi,” tuturnya.
Pudji Rahayu yang masih menjabat sebagi Kepala SDN Kedungpeluk 1 Candi Sidoarjo, pilahnya telah memfasilitasi atau menyediakan buku-buku bacaannya. “Kami telah sediakan sebanyak 404 buku dengan 197 judu. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak,” tegasnya.
Harapan kedepannya Perpustakaan Griya Aksara ini mampu tumbuh lebih baik dengan penambahan jumlah koleksi buku. Karena sebagai sarana menambah minat baca dan tergali sifat kreatif murid, menumbuhkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. “Termasuk juga untuk memperkaya pengalaman belajar, membantu perkembangan kecakapan berbahasa dan mempercepat proses penguasaan tehnik membaca,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi juga menerangkan keluarga besar SDN Larangan bisa memaksimalkan fungsi perpustakaan sebagai media belajar. Karena di Indonesia minat baca masih sangat rendah, masih 0,001 persen.
Oleh karena itu untuk meningkatkan minat baca harus tetap menjalin hubungan baik dengan beberapa instansi terkait. “Dengan peningkatan hasil belajar, belajar tanpa batas akan menjadikan manusia yang berkwatilitas,” terang Tirto Adi.(mad/Aba)