LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo – Upaya, ikut serta melestarikan seni budaya tradisional, khususnya pakaian Adat Jawa yang hampir punah tidak harus menunggu bersama-sama orang banyak, tidak harus berkelompok atau klub. Namun dengan kegigihan dan niat baik diri sendiri pun bisa dilakukan.
Seperti yang telah dilakukan oleh Kepala SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo, Dr. H. Panoyo, M.Pd yang selalu mengenakan pakaian tradisional Blangkon. Sehingga sudah menjadi ciri khas, branding satu-satunya guru/kepala sekolah di Sidoarjo yang mengenakan Blangkon. Bahkan saking cintanya terhadap Blangkon, pria kelahiran Surabaya, 25 Juni 1963 sudah mempunyai koleksi 250 Blangkon dari berbagai daerah di Indonesia.
Blangkon merupakan ikat kepala atau penutup kepala, bagian dari pakaian adat Jawa yang dulunya dipakai oleh para Abdi Dalem Keraton Tanah Jawa. Cara membuatnya pun ada pekemnya, tidak boleh sembarangan kala itu.
Abah Panoyo_sapaan akrabnya, mengaku menemukan keunikan saat masuk kuliah S3 di Unesa, pada Juli 2017 lalu, tiba-tiba senang dengan Blangkon. Sejak itulah, kemana-mana selalu memakai Blangkon hingga sekarang menjadi ciri khas, guru yang mencintai kerajinan tradisional Blangkon.
Ia mengungkapkan, Blangkon selalu dipakai kemana saja dan dimana saja, baik untuk kuliah, untuk mengajar, bahkan saat menjadi Khotib Jumat pun juga memakai Blankon. “Tidak tahu ya, saya cuma senang saja memakai Blangkon, sudah ada 250 Blangkon lebih yang saya koleksi dari berbagai daerah. Terbanyak dari Yogyakarta dan Solo,” ungkapnya pada (12/7/2023) pagi.
“Ya sambil melestarikan budaya tradisional kita. Kalau saya memakai Blangkon, dan banyak orang yang senang, terus ikut memakaiannya, otomatis mereka beli. Kalau mereka beli, berarti para pengrajin Blangkon ini juga ikut senang. Sehingga membuat hasil kerajinan mereka lestari,” pungkas Panoyo yang menjadi guru sejak 1989.(mad/Aba)