LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah memberikan penghargaan Karya Inovasi Terbanyak dan Terbaik kepada Kepala SMA/SMK Negeri se-Jatim. Berupa Piagam Penghargaan kepada Kepala Sekolah yang telah melaksanakan lebih dari Satu Karya Inovasi Berkualitas selama Tahun 2022.
Prosesi penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Lahirnya Pancasila, pada 13 Juni 2023.
Untuk Sidoarjo ada 6 Kepala SMA/SMK Negeri yang telah mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya:
Dra. Mariya Ernawati, MM SMKN 2 Buduran.
Dr. Ristiwi Peni, M.Pd SMAN 3 Sidoarjo.
Dra. Nina Dwi Suryani, M.Pd SMAN 1 Porong.
Drs. Suswanto, MM SMAN 1 Krembung.
Dr. Imam Jawahir, S.Pd, MM SMAN 4 Sidoarjo.
Dhanu Lukmantoro, S.Kom, ST, MM SMKN 1 Sidoarjo.
Kepala SMK Negeri 1 Sidoarjo, Dhanu Lukmantoro menuturkan kalau penghargaan tersebut, ini merupakan tahun pertama kali adanya penghargaan, meskipun para kepala sekolah sudah melakukan lama, tetapi baru tahun ini ada penghargaan. “Tujuannya adalah supaya kepala sekolah sering melakukan inovasi, out of the box. Jadi, selama ini kegiatan yang sehari-hari itu tidak dianggap supervisi, rapat dan sebagainya itu hanya sebagai kewajiban yang harus ditempuh oleh kepala sekolah. Tetapi out of the box itu yang dicari,” tutur Dhanu Lukmantoro, pada (14/6/2023) siang.
Dhanu Lukmantoro, mencontohkan kalau pihaknya juga pernah melakukan kegiatan one pesantren one production, yang sekarang berhasil mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional, pada Bhakti SMK. “Saya menggandeng dengan salah satu Pondok Pesantren, juga memberikan pelatihan selama tiga hari untuk sepuluh santri, dengan judul Memberikan Pelatihan Instalasi Tenaga Listrik, Instalasi Listrik di Rumah dan Perbaikan Alat Sederhana, juga pelatihan maitenance AC,” tutur Pak Dhanu_sapaan akrabnya.
Mereka untuk memberikan skill tambahan agar dia memiliki life skill saat turun di masyarakat. “Alhamdulillah respon anak-anak pesantren untuk service AC sangat luar biasa, meskipun tiga hingga lima hari dalam pelatihannya,” katanya.
Disamping itu, kami juga membuka Job Matching dengan 19 perusahaan, yang semuanya tampil/unjuk kerja. Termasuk juga inovasi pemberian lomba-lomba pembuatan tumpeng setiap kelas. “Jadi, banyak inovasi sebagai stimulan yang diberikan kepada anak-anak. Inovasi-inovasi yang memberikan sentuan berbeda-beda dengan sekolah yang lain,” jelasnya.
“Mungkin masih banyak kepala sekolah yang sudah berinovasi, mungkin tidak dilaporkan. Oleh karena itu, tujuannya dengan adanya penghargaan ini supaya inovasi yang diberikan oleh kepala sekolah itu benar-benar dilaporkan kepada pimpinan,” pungkas Pak Dhanu.(mad)