LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo – Ribuan penonton Dreifest 2023 SMA Negeri 3 Sidoarjo nampak terpukau, terkesima oleh tampilan seni tradisional tari ‘Sekar Jayandaru’ yang dilakukan oleh peserta ekstra siswa-siswa SMA Negeri 3 Sidoarjo. Lemah gemulai penari dan dadanan budaya tradisional membuat para penonton tertegun, terkagum melihatnya.
Kondisi tersebut terlihat dalam pentas seni budaya, karya siswa SMA Negeri 3 Sidoarjo, yang mengambil tema ‘Dreifest 2023’ dan dibuka langsung oleh Waka Kurikulum Asnan Wahyudi, S.Pd pada Senin (29/5/2023) di halaman sekolah. Dengan menghadirkan seluruh siswa, alumni dan beberapan perwakilan siswa dari SMA dan SMK sekitarnya.
Dreifest 2023 merupakan wadah untuk meningkatkan minat dan bakat ekstrakurikuler dalam bidang seni dan budaya serta karya-karya yang lain. Beberapa karya yang ditampilkan diantaranya Tari Tradisional, Karawitan, Teater, Band, Dance, Penampilan Guru, Band X, Voice of SMANTIGDA, Cheers termasuk band alumni, serta mengundang bintang tamu Band Utopia (Guest Star), pada Senin (29/5/2023) siang.
Ketua OSIS SMA Negeri 3 Sidoarjo Daffa Rizky Sudrajat menjelaskan kalau Dreifest ini memang wadah karya-karya seni budaya teman-teman yang mengikuti ekstrakurikuler, dan kegiatan ini rutin tiap tahun digelar, tapi sudah dua tahun tidak bisa dilaksanakan karena kondisi pandemi covid 19. “Dengan gelar Dreifest 23 ini diharapkan teman-teman terus semangat mengembangkan minat dan bakat, melalui ekstrakurikuler,” harap Daffa.
Sementara itu Pembina Ekstra SMAN 3 Sidoarjo Anis Suryani, S.Pd juga menjelaskan kalau kegiatan sekarang ini merupakan bentuk seni yang berlalu dalam waktu. Artinya kalau kita tinggal yang tidak bisa menikmati seni tersebut. Contohnya musik, teater dan tari. Karena tidak terampu dalam kelas kita melakukan pembelajaran melalui ekstra, seperti yang kita lakukan sekarang ini.
Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran seni yang berlalu dalam waktu, sama dengan seni yang berada dalam ruang, membutuhkan tiga pihak, yaitu penampil atau pencipta, kemudian penonton atau pengamat dan penyelenggara atau kepanitiannya. “Kalau penampilnya termasuk seniman aktif, maka yang menikmati adalah seniman pasif, termasuk kita dan penyelenggara ini juga termasuk seniman. Tetapi penyelenggaranya mempelajari satu ilmu lagi, yaitu tentang ilmu manajemen pertunjukan. Saya juga berharap ilmu yang telah didapat bisa berguna untuk masa yang akan datang,” harapnya.
Sementara itu Waka Kurikulum Asnan Wahyudi juga menjelaskan kalau kesempatan ini merupakan ajang pembelajaran bagi kita semua. Semoga anak-anak yang belum tampil hari ini dapat inspirasi, dapat berlatih dan belajar sehingga nantinya bisa tampil pada pentas seni berikutnya. “Pelajarilah, berlatihlah dengan bersungguh-sungguh apa yang jadi minat dan bakat kalian semua. Insya Alloh itulah jalan yang akan membewa keberhasilan kalian di masa yang akan datang,” pesan Asnan Wahyudi.(mad)