LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo — Wisuda merupakan ajang yang dinanti oleh para siswa siswi tahun terakhir. Dimana jerih payah dan usaha mereka telah dibayarkan dengan sebuah pengesahan dan pengakuan, bahwa mereka telah menamatkan jenjang pendidikan tingkat SMA. Momen ini begitu istimewa dimana setiap sekolah memiliki keunikan dan juga caranya masing-masing dalam mengemas kegiatan wisuda.
SMA Islam Parlaungan yang terletak di Brebek Waru Sidoarjo ini memiliki tradisi yang cukup unik, karena ketika wisuda bukan hanya siswa kelas 12 dan juga guru yang berperan mempersiapkan acara tetapi seluruh siswa, mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 berkolaborasi bersama menyukseskan acara tersebut. Mereka memiliki peranannya masing masing.
Tahun ini tema kegiatan wisuda yang diangkat adalah My Future Dreams Come True. Tema tersebut menggambarkan harapan para guru dan juga semangat dari adik kelas bagi para wisudawan untuk terus berusaha mengejar mimpinya. “Kami semua mengharapkan bahwa siswa yang lulus dari sekolah ini akan terus percaya, dan memegang teguh mimpi mereka serta berusaha mewujudkannya,” ungkap Anik Zulifah S. Psi selaku guru BK sekaligus koordinator acara wisuda (21/5/2023) siang.
Dalam kegiatan wisuda kali ini beberapa kegiatan baru hadir mewarnai jalannya acara. Di awal kegiatan setelah menyanyikan lagu Indonesia raya. Para wisudawan dipandu salah seorang wisudawan melantunkan bait demi bait Nadhoman Aqidatul Awam yang berisikan ajaran tauhid dasar. Aqidatul Awam sendiri merupakan bagian dari muatan lokal yang diajarkan di SMA Islam Parlaungan. Saat para wisudawan melantunkan, tidak sedikit wali wisudawan dan guru serta tamu undangan ikut serta melantunkan bait demi bait dikarenakan Nadhoman tersebut diajarkan oleh guru guru ngaji saat mereka masih kecil, bahkan Pengawas Yayasan, Agus Salim, M.Pd ikut meneteskan air matanya.
Ia menuturkan, “Aku dulu hafal sekali saat masih SD, bapakku Almarhum yang mengecek hafalan setiap pulang sekolah”, ungkapnya, sehingga ia tersedu dan meneteskan air matanya teringat orangtuanya.
Meskipun SMA Islam Parlaungan tidak dinaungi oleh Kementrian Agama. SMA Islam Parlaungan masih erat akan pembelajaran agama dan penerapannya dalam proses belajar mengajar sehari hari. Tak cukup disitu. Sekolah juga membekali siswa dengan panduan belajar yang sangat mujarab yakni kitab ta’limul mutaalim. Kitab yang mengajarkan tata cara mencari ilmu dan akhlak yang baik. “Parlaungan itu sekolah yang unik, meskipun bukan aliyah akan tetapi kental dengan agama. Guru gurunya juga bukan orang yang awam akan agama, banyak guru Parlaungan yang merupakan jebolan dari pondok pondok terkenal,” terang Ketua Komite SMA Islam Parlaungan KH. Anas Aly, S.Pd dalam sambutannya.
Ia katakan, semua kebanggan dan juga keunggulan di sekolah tersebut turut serta menghiasi kegiatan wisuda. Mulai dari retorika dakwah yang mengundang tawa para hadirin yang datang. Menghibur para tamu yang agaknya mulai penat, dan perlahan mengembalikan semangat para tamu undangan.
Pembacaan aqidatul awam di segmen awal kegiatan. Menebar kebaikan dengan berbagi terhadap sesama. Semuanya mengandung nilai positif yang ditanamkan kepada peserta didik SMA Islam Parlaungan.
Setelah acara inti selesai, para wisudawan diberikan berbagai macam suguhan tampilan yang sangat menghibur dari adik kelas, mereka bersama-sama menikmati detik-detik terakhir pertemuan. Meskipun mereka tidak tahu mau dibawa kemana kelanjutan hubungan pertemanan mereka kedepannya. Namun mereka tetap mencoba menikmati saat saat terakhir bersama.(mad/Aba)
Penulis: Abid Billah kelas X SMA Islam Parlaungan