LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo— Maraknya konten-konten digital, sosmed dan media online yang semakin tidak terkendali. Bahkan sampai ada konten-konten liar yang tidak layak ditonton oleh kalangan pendidik. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo membina dan mengarahkan para semua guru-gurunya untuk membuat konten yang bermartabat sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Arahan tersebut ditegaskan Kepala Dikbud Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd didampingi Kabid Mutu Pendidikan Dr. Netti Lastiningsih, M.Pd saat membuka Pelatihan Literasi Digital-Wonderful of Sidoarjo 2023 kerja bareng PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Sidoarjo sebagai pemateri. Dengan peserta para perwakilan guru SD dan SMP se Sidoarjo, pada (11/5/2023) di Aula SMP Negeri 4 Sidoarjo.
Ditegaskan oleh Tirto Adi, agar konten mereka bermartabat, sebelum membuat konten harus memperhatikan empat pilar digital sebagai bentengnya. “Yang pertama adalah digital skill, jadi kecakapan dan kemampuan guru harus betul-betul ahli. Digital skillnya harus mantab, pandai mengoperasikan teknologi yang diperlukan,” tegasnya.
Berikutnya, adalah digital etik. Jadi tidak semua yang kita tahu harus pula diketahui orang lain. Tapi hal yang baik harus diketahui oleh banyak orang. “Hal yang kurang baik ya tutup saja. Agar tidak liar maka digital etiknya harus kuat,” tegas Tirto Adi.
Menurutnya yang ketiga adalah digital culture, budaya digital ini diantaranya sebagian pekerjaan bisa dilakukan secara online. Jadi tidak harus duduk di kantor, sambil mamantau pekerjaan di lapangan, pekerjaan di kantor juga bisa dikerjaan dengan baik, bisa terlayani dengan baik. “Dan yang terakhir adalah digital safety. Untuk menjaga konten dan sosmed kita aman. Kita tidak tahu aman atau tidak, tatapi semua perlu dipelajari karena ada ilmunya,” tegas Pak Tirto_sapaan akrabnya.
Kegiata pelatihan ini kita ingin menstimulasi guru agar melek digitalisasi. Jangan sampai guru-guru di Sidoarjo itu tidak mengerti atau tidak familier IT. Sebenarnya mereka sudah mengerti, tetapi sekarang ini kita fungsional, kita maksimalkan dengan suatu pelatihan yang tersistem. Yang kontennya adalah local genius, local wisdom Sidoarjo. “Kita ini sedang menyiapkan pelatih, dengan harapan mereka nanti bisa mengajarkan menularkan ilmunya di sekolah masing-masing,” harapnya.
Netti Lastiningsih juga menjelaskan untuk pesertanya fokus pada guru jenjang SD dan SMP baik negeri maupun swasta, dengan mentargetkan ribuan guru yang menjadi sasaran pelatihan. “Jadi pelatihan-pelatihan ini nanti muaranya pada gelar Festival Literasi Sidoarjo 2023,” jelasnya.(mad)