LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Belajar menghafal Al Quran atau menjadi Tahfidz ternyata rasanya lebih memudahkan bejalar pelajaran umum atau akademik. Itulah yang dirasakan Aisyatunnajwa Azzahroh siswi kelas X FKK (Farmasi Klinik dan Komunitas) 1 SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Aisyatunnajwa yang mulai belajar menghafal sejak sekolah dasar ini juga mengaku, bila tidak mengaji itu rasanya hampa, kadang gelisah. Oleh sebab itu saya terus mengutamakan untuk mengaji terlebih dahulu. “Mengutamakan mengaji itu ternyata rasanya lebih memudahkan untuk belajar di sekolah. Jadi setelah mengaji itu rasanya enak, dan gampang untuk memahi materi pelajaran umum,” ungkap Aisyatunnajwa saat ditemui di sekolahnya, pada Senin (27/3/2023) pagi.
Karena melakukan rutinitas dalam menghafal Al Quran, kini sudah hafal hingga 7 Juz dan ditambah Juz Amma, totalnya 8 juz. Ia mengaku dalam proses menghafal itu terkadang sampai menangis, karena harus dikejar target. “Kondisi itu waktu saya masih di Ponpes dan sekolah di MTs. Namun setelah target terpenuhi rasanya enak dan lega. Itulah senangnya kalau menjadi Tahfidz Al Quran,” ungkap Aisyatunnajwa yang bercita-cita ingin menjadi apoteker.
Sementara itu, Fatkhul Hadi, S.Th.I M.Pd Gr selaku guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo menjelaskan kalau pihak sekolah sangat mendukung dan mensupport bagi siswa-siswanya mengaji. Bahkan kalau di sekolah bagi mereka yang tahfidz ada kegiatan rutin, yaitu Khothmil Quran Bil Ghoib, jadi belajar menghafal Al Quran tanpa melihat ayat-ayat setiap hari jumat. “Mereka kita kumpulkan, kita kasih wadah agar mereka bisa menjaga hafalanya,” jelasnya.
Ia juga mengaku kalau sekolahnya setiap PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) juga memfasilitasi bagi siswa yang tahfidz. Mereka diberikan fasilitas potong/diskon pendaftaran. “Namun mereka juga harus diuji dahulu, dan minimal sudah hafal Al Quran sebanyak 3 juz untuk mendapatkan fasilitas potongan pendaftaran di SMK Sepuluh Nopember,” pungkas Fatkhul Hadi.(mad)