LIPUTANINSPIRASI, Mojokerto – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mewisuda secara langsung 133 Lanjut Usia (Lansia) yang telah lulus dari Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) tahun 2023 di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) pada Sabtu (18/3) pagi.
Program Selantang sendiri, merupakan wadah peningkatan dan pengembangan dari Program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para lansia dan keluarga dari lansia tentang bagaimana upaya meningkatkan kepedulian, kesadaran, dan tanggung jawab terhadap kewajiban membina dan meningkatkan pengetahuan para lanjut usia dalam meningkatkan ketahanan fisik dan non fisik melalui komunikasi yang sehat dan harmonis dalam rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.
Hal tersebut perlu dilakukan, karenag penduduk lanjut usia menghadapi berbagai perubahan dalam hidupnya baik fisik, psikis, sosial dan ekonomi. Dengan demikian perlu kesiapan Bina Keluarga Lansia (BKL) sebagai wadah pembinaannya, yang memiliki peran untuk mewujudkan lansia yang sehat, bertakwa kepada Tuhan Yang Esa, mandiri, produktif, dan bermartabat bagi keluarga dan masyarakat. Sehingga terlaksananya 8 fungsi keluarga.
Selain itu, dalam pelaksanaan wisuda Selantang, dari 133 lansia yang terdiri dari 50 wisudawan dari Kecamatan Sooko, 49 wisudawan dari Kecamatan Dlanggu, dan 34 wisudawan dari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Terdapat pula dilaksanakan Talkshow ‘Peran Lasia dalam Pencegahan Stunting’. Juga turut dihadiri Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Waluyo Ajeng Lukito, Plt. Kepala DP2KBP2 Ludfi Ariyono, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, dr Farida Mariana, serta Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengucapkan, selamat kepada para wisudawan yang telah lulus dari Selantang tahun 2023, serta dengan dilaksanakan Selantang ini, Ia menilai, dapat berdampak pada usia harapan hidup lebih panjang, serta diharapkan para wisudawan dapat membagikan berbagai pengalamannya yang tidak hanya produktif dan tangguh di usia lansia untuk para generasi muda.
“Agar para yang muda-muda itu tidak lupa untuk menjaga kesehatannya dan tidak lupa untuk mengatur pola hidupnya, karena kalau sudah kasep (terlambat) itu getun (menyesali) di belakang,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga bersyukur, dengan dilaksanakannya Selantang ini, banyak para lansia yang masih bisa melakukan berbagai aktivitas, yang dapat memperlambat proses demensia atau kepikunan.
“Saya sedih, kalau saya keliling lewat jalan kok di depan rumah ada lansia duduk melamun lihat jalan sambil dibedaki ini tidak produktif, ketika tidak ada aktifitas, maka lansia akan mempercepat proses demensia atau pikun,” bebernya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengatakan, dengan dilaksanakan Selantang ini, para lansia dapat mengontrol dirinya agar selalu dalam kondisi sehat lahir dan batin serta dapat bermanfaat untuk masyarakat hingga berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan Selantang yang dilontarkan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur tahun 2023 betul-betul akan bisa menjadikan panjenengan semuanya sebagai lansia-lansia yang tangguh, yang bangsa ini tetap membutuhkan kehadiran dan kiprah panjenengan semuanya untuk bisa menyelesaikan permasalahan bangsa dan memberikan kemanfaatan untuk seluruh masyarakat Mojokerto Raya,” harapnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Waluyo Ajeng Lukito menyampaikan, dalam waktu hampir lima dekade (1971-2020) persentase lansia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat atau sekitar 9,92 persen (26 juta jiwa). Negara Indonesia juga termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia.
“Menurut data BPS tahun 2021, jumlah penduduk lansia di Indonesia telah mencapai 10,82% pada tahun 2045, dan jumlah penduduk lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai seperlima dari total penduduk Indonesia sekitar 280 juta,” ujarnya.
Waluyo Ajeng Lukito juga menjelaskan, peningkatan jumlah penduduk lansia dapat menimbulkan konsekuensi yang kompleks. Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia yaitu dengan peningkatan usia harapan hidup dari 69 tahun menjadi 72 tahun.
“Keberhasilan tersebut akan semakin berarti jika penduduk lanjut usia bisa menjadi manusia yang mandiri berkualitas dan dapat berperan dalam pembangunan. Maka untuk menyikapi kondisi tersebut, dibutuhkan suatu program pembangunan kelanjutan keusiaan yang mampu mengayomi kehidupan lansia di Indonesia,” bebernya.
Selain itu, Waluyo Ajeng Lukito juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten maupun kota Mojokerto yang telah ikut mendukung dan mensukseskan program Selantang ini. Ia juga berharap, para wisudawan dapat memanfaatkan berbagai ilmu selama mengemban sekolah.
“Sehingga menjadi sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat hingga akhir hayatnya,” pungkasnya.
Pada momen itu, Bupati Ikfina juga berkesempatan memindahkan tali toga dari kiri ke kanan kepada perwakilan wisudawan Selantang tahun 2023. Serta terdapat pula penyerahan Piala Wisudawan Terbaik dan penyerahan hadiah Wisudawan terbaik oleh Waluyo Ajeng Lukito dan Shofiya Hanak Al Barra.(Prm;Foto:Rsd;Shn;Ven/Ar/Kominfo)