LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Sekitar 20 Delegasi Australia Barat, khususnya Walikota Cockburn mengagumi karya-karya siswa SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo. Kekaguman tersebut diungkapkan rombongan walikota, dewan, industri dan perwakilan kampus dari Australia Barat usai keliling melihat secara langsung, pada Kamis (16/3/2023) siang.
Kunjungan yang dipimpin oleh Walikota Cockburn Australia Barat Mayor Logan Howlett, disambut dan didampingi Kepala SMKN 1 Buduran Dra. Agustina, M.Pd bersama jajarannya keliling melihat hampir semua kompetensi keahlian. Hasilnya, dalam waktu dekat mereka merancang kerjasama antar antara Pemerintah Cockburn dengan SMKN 1 Buduran.
Usai keliling, Mayor Logan Howlett mengaku sangat senang dengan penyambutan yang sangat luar biasa, sangat merasa bahagia melihat strategi cara belajar dan mengajar di SMKN 1 Buduran ini, karena sudah cukup professional sesuai dengan standar industri. Begitu juga fasilitas yang diberikan oleh sekolah ini sangat mendukung, sehingga saat praktik bisa sesuai dengan skill masing-masing.
Lanjutnya, jadi yang membedakan dengan Australia adalah teknologinya, mesin pendukung. Sehingga dalam membuat produk bisa lebih efektif dan lebih cepat serta bisa diterima di masyarakat. Ia katakan, akan sangat baik jika pembelajaran berbasis teknologi. Karena teknologi saat ini yang paling penting. “Misalnya, penerapan teknologi dalam bentuk mesin pendukung produksi pada fashion. Pembuatan fashion jadi lebih efisien. SMK bisa membuat produk lebih cepat,” katanya.
“Termasuk SDM juga sangat penting, juga soal hotel ‘Edotel’ sudah tidak diruagukan lagi kualitas dan pelayanannya. Sudah setara dengan bintang 4, bersih dan pelayanan juga cepat,” ungkap Logan Howlett.
Kepala SMKN 1 Buduran Agustina menuturkan kalau kunjungan dari Australia tersebut untuk melihat pengembangan pendidikan yang ada di SMKN 1 Buduran. Mulai manajemen sekolah, kerjasama industri, praktik pembelajaran, hingga usaha milik sekolah.
Ia katakan, ada beberap karya yang luar biasa yang kami tampilkan, mulai dari baju hasil desain siswa, produk kuliner, hingga menunjukkan proses uji kompetensi keahlian. “Hari ini kebetulan bersamaan dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dari 5 kompetensi keahlian. Sehingga bisa kami tunjukkan ke mereka dengan jelas,” katanya.
Di antaranya, uji kompetensi spa, kecantikan rambut dan kulit, hotel, fashion dan lainnya. Praktik uji tersebut menarik perhatian mereka. Mereka senang dan berniat mengadakan kerjasama. Mereka kagum dengan pendidikan vokasi yang melakukan project secara riil. “Kerjasama yang dirancang nantinya antara lain mengadakan pertukaran pelajar dan guru dan kerjasama pengembangan digital yang ada di sekolah. Mereka bersedia membantu penguatan digital yang ada di sekolah. Mulai dari digitalisasi pemasaran produk dan lainnya,” jelas Agustina.(mad)