LIPUTANINSPIRASI,Sidoarjo — Prestasi siswa SMK Negeri 3 Sidoarjo telah berhasil meluncurkan Kapal ‘Putri Mayangmadu’. Sebuah kapal kayu tradisional yang dibuat dengan melibatkan Siswa SMKN 3 Buduran, Siswa SMK Sunan Drajat Lamongan, PT. Tunas Maritim Global dan Rosyid College of Arts & Maritime Studies.
Kepala SMKN 3 Buduran Sidoarjo, Drs. Eko Budi Agus Priatna, M.Pd menjelaskan kalau kapal tersebut dibangun di Bengkel Interior Kapal SMKN 3 Buduran dan di galangan kapal kayu rakyat Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan, mulai 22 Agustus 2023 hingga selesai pada 28 Februari 2023. “Ada 6 siswi dari kami yang ikut terlibat aktif dari awal hingga kapal ini selesai dibuat. Proses peluncurannya sudah kami lakukan pada 13 Maret 2023 lalu di Bandara Penumpang Paciran Lamongan,” jelasnya.
Menurutnya, kapal ini merupakan kapal kayu tradisional yang memadukan tampilan tradisional Perahu Gelati dan Perahu Ijon-Ijon dengan sentuhan modern, terutama pada anjungan kapal. Mulai bentuk lambung kapal, konsisten mengikuti bentuk lambung perahu tradisional yang relatif simetris antara haluan dan buritan. “Jadi, bentuk lambung yang ‘stream line’ akan membuat kapal lebih laju, kebutuhan mesin penggerak lebih kecil dan dapat menghemat bahan bakar minyak dalam pelayarannya, ” jelas Eko Budi Agus Priatna, pada Rabu (15/3/2023) siang.
Ia katakan, konstruksi dan perhitungan kekuatan kapal mengikuti kaidah konstruksi kapal kayu modern. Pembangunan kapal dimulai dari konstruksi tulangan utama kapal dan gading terlebih dahulu, kemudian ditutup dengan papan kulit lambung, mengikuti kebiasaan pembangunan kapal kayu modern. “Kapal dibangun dengan haluan menghadap ke laut, mengikuti kebiasaan pembangunan kapal tradisional. Dengan menggunakan teknik bahan kayu laminasi untuk menambah kekuatan, sekaligus mengatasi kelangkaan bahan kayu konstruksi utama kapal,” katanya.
“Sedangkan tenaga listrik untuk kapal, didapat sepenuhnya dari panel surya yang ramah lingkungan. Kapal dilengkapi dengan Radio Komunikasi VHF (Very High Frequency), GPS (Global Positioning System) dan AIS (Automatic Identification System) sebagai alat bantu navigasi,” terangnya.
Untuk spesifikasi teknisnya 15 GT, ukuran utama panjang seluruhnya (LOA) 12,85 m. Panjang Antar Garis Tegak (LBP) 11,10 m. Lebar (B) 4,00 m. Tinggi (H) 1,65 m. Sarat Maksimal (T max) 1,10 m. Engine 50 HP. Service Speed 7 knot. Max Speed 9 knot. Dengan total kapasitas tanki BBM 500 liter. Kapasitas Tanki air tawar 1400 liter. Daya jelajah 800 mile dengan tanki penuh, pelayaran menyusur pantai (coastal sailing). Daya muat 7.5 Ton Cargo, Awak Kapal 5 orang, Liferaft kapasitas 15 orang dan Power listrik DC 12V dan AC 220V Daya 400WP dari Panel Surya.
Mengapa Kapal ini disebut Putri Mayang Madu ? Mbah Mayang Madu adalah mertua dari Sunan Drajat. Putri Mayangmadu adalah salah satu anak perempuan Mbah Mayangmadu.
Sunan Drajat sendiri diberi gelar Sunan Mayangmadu oleh Raja Demak Islam Raden Patah. Sunan Drajat sendiri adalah putra Sunan Ampel. “Jadi, Putri Mayangmadu sebagai istri Sunan Drajat, tidak saja memberi dukungan lahir bathin pada Sunan Drajat, tapi menjadi simbol muslimah yang penting dalam membentuk komunitas muslim di Lamongan sebagai masyarakat maritim,” pungkas Eko Budi Agus Priatna.(mad)