LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo — Tiga siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo telah berhasil merancang sebuah sistem pengolahan limbah cair berbasis Internet of Things (IoT) pada industri laundry. Inovasi ini dibuat agar limbah yang dihasilkan industri laundry tetap melalui proses penyaringan tidak ribet, untuk menekan terjadinya pencemaran air di lingkungan sekitarnya.
Dialah Fadhilah Nathania Wibowo, Esytu Nailal Mazaya dan Fitri Sagita Putri. Tiga siswi kelas XII IPA ini berhasil mengharumkan nama sekolahnya berkat inovasi teknologi terkini yang mereka buat.
Alat yang diberi nama Hope Waste (House Processor Waste) ini dibuat dari keprihatinan terhadap sungai di daerah Jetis, Sidoarjo diduga tercemar limbah cair dari pengusaha laundry konvensional yang tidak mempunyai sistem pengelolaan limbah. “Kebetulan di daerah tempat saya tinggal banyak pengusaha laundry yang masih membuang limbah ke badan sungai tanpa pengelolaan,” ungkap Esytu salah satu siswi penggagas alat tersebut saat ditemui di sekolahnya, Selasa (7/3/2023) pagi.
Menurutnya, dari hasil riset dan uji lab yang dilakukan, Hope Waste terbukti mampu menyaring limbah cair hasil laundry menjadi air layak dengan tingkat keberhasilan 80%. “Sudah kami lakukan riset dan uji lab terbukti Hope Waste ini mampu menyaring limbah laundry menjadi air yang layak,” ungkap Fadhillah.
Hope Waste ini juga beberapa kali memenangkan lomba karya ilmiah tingkat daerah hingga nasional. Di tahun 2021 alat ini berhasil keluar menjadi juara 1 dalam Lomba Karya Teknologi Tepat Guna (LKTTG) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Selain itu, pada tahun yang sama Hope Waste ini juga mendapat silver medal dari Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diikuti ratusan peserta tingkat nasional. “Diakhir tahun 2022 juga sebagai Top 25 peraih medali perak dalam National Innovation Project (Nipro) yang digelar di Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS),” katanya.
Pembimbing riset karya ilmiah berbasis IoT siswa MAN Sidoarjo, Nur Arif Mujiono berharap inovasi teknologi terkini buatan anak didiknya ini dapat dikembangkan lagi oleh adik kelas mereka. “Ya semoga bisa dikembangkan lagi ya oleh adik kelas mereka, mengingat mereka juga sudah kelas XII yang saat ini harus fokus untuk ujian kelulusan,” ujar Arif.
Dimungkinkan, ke depan Hope Waste bakal dikembangkan dengan jangkauan kemanfaatan yang lebih luas yang dapat membantu industri besar mengelola limbah cair yang dihasilkan pabrik. “Mungkin nanti bisa dikembangkan untuk industri yang lebih besar, seperti pabrik dan sebagainya,” pungkasnya.(mad)