LIPUTANINSPIRASI,Mojokerto – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus mengkampanyekan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak kepada para remaja putri (Rematri) di Bumi Majapahit, agar para Rematri atau siswi kedepannya yang menjadi calon ibu dapat terhindar dari anemia. Kali ini, Bupati Ikfina mengkampanyekan minum TTD di SMPN 2 Gedeg.
Pelaksanaan minum TTD yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif) juga turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik, Kepala Puskesmas Gedeg dan Puskesmas Sidoharjo, Kepala Sekolah SMPN 2 Gedeg Tutik Sriwahyuni, Forkopimca Gedeg, serta Kepala Desa Balongsari dan Kepala Desa Sidoharjo.
Pada momen itu, kehadiran Bupati Ikfina di SMPN 2 Gedeg juga disambut dengan tarian Cucuk Lampah dari siswi SMPN 2 Gedeg, serta dirayakannya ulang tahun Bupati Ikfina dengan pemberian kue tart oleh para guru SMPN 2 Gedeg.
Bupati Ikfina juga berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan para siswi terkait sel darah merah dan anemia, serta Ia juga menyerahkan hadiah berupa kaos bagi siswi yang dapat menjawab pertanyaannya.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto menjelaskan, bahwa pelaksanaan minum TTD secara serentak merupakan program dari pemerintah pusat yang harus dilakukan, karena saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting.
“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terang Ikfina usai melaksanakan senam bersama, dalam agenda Jum’at Ceria di lapangan SMPN 2 Gedeg, pada Jumat (13/1) pagi.
Kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi, lanjut Ikfina, dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka Ia mengimbau kepada seluruh siswi SMPN 2 Gedeg untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.
“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga mengimbau, agar seluruh siswi SMPN 2 Gedeg untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya. Hal tersebut perlu dilakukan, selain anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.
“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Ikfina menyampaikan, penyerapan zat besi dalam tubuh bisa berbentuk Ferri dan Ferro. Lantas Ia menjelaskan, terdapatnya zat asam di dalam perut yang berbentuk Ferro maka akan mudah diserap, akan tetapi jika bentuknya Ferri maka susah untuk diserap.
“Ada 2 yang menghalangi penyerapan zat besi cukup diingat dua saja yaitu teh dan kopi. Jadi anakku semuanya khususnya remaja putri ini kalau kalian sedang makan. tolong minumnya jangan teh atau kopi. boleh teh dan kopi tapi minumnya nunggu 1 jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik,” pungkasnya. (Prm;Foto:Shn/Ar/Kominfo)