LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo– Sebagai bentuk kolaborasi kreatif seluruh siswa SMA YPM 2 Panjunan Sukodono Sidoarjo, telah melakukan Out Door Learning bertema ‘Wedding Show’ Kemanten Ada Jawa, pada Sabtu (7/1/2023) di halaman sekolah. Sebagai bentuk IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dengan perwujudan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Sehingga, seluruh siswa ikut berpartisipasi, mulai dari kelas X , XI dan XII. Mereka per kelas memiliki peran masing-masing. Mulai membuat desain undangan, membuat souvenir, menyiapkan cathering makanan, melakukan penataan dan dekorasi layout panggung. Semua dilakukan oleh siswa-siswi.
“Bukan hanya itu saja, untuk mempelai pria dan wanita, MC wedding, petugas sambutan masing-masing mempelai, ceramah agama, pemain gamelan, hingga bapak dan ibu mertua pengantin diperankan oleh siswa-siswi kami sendiri,” tutur Kepala SMA YPM 2 Panjunan Sukodono, Moh. Fauzi, S.Ag M.Pd.I usai memantau jalannya prosesi Pagerlan Wedding Show.
Menurutnya, selain dari para siswa, guru-gurunya juga ikut berperan dalam kesuksesan acara Wedding Show ini. Para guru tetap memberikan pendampingan dan pengarahan sebagai acuan untuk anak-anak dalam melakukan tugas masing-masing. “Mereka turut serta memeriahkan acara dengan berseragam menggunakan kebaya dan baju beskap adat Jawa. Semua dipersiapkan sedemikian rupa agar menyerupai acara pernikahan adat Jawa seperti pada umumnya,” katanya.
Ia katakan, agar lebih seru kegiatan ini juga menghadirkan wali murid kelas X, sekaligus dalam rangka pembagian raport semester ganjil. Jadi sebelum raport dibagikan, para wali murid diberikan hiburan berupa penampilan dari pagelaran kolaborasi ujian praktik dan unjuk karya P5. “Hal ini sengaja dilakukan untuk menambah semangat dan rasa percaya diri dari anak-anak, karena disaksikan langsung oleh orang tuanya,” jelas Pak Fauzi_sapaan sehari-harinya.
Tujuan diadakannya acara Wedding Show ini, selain untuk memenuhi tugas dari P5 adalah untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi kearifan lokal yang ada. “Acara pernikahan ini sesuai dengan adat Jawa, yang memiliki pendidikan tinggi seni berkarakter budaya Adiluhung. Dapat diartikan bahwa tradisi seperti ini memiliki nilai yang bermutu tinggi dan wajib dilestarikan,” tambah Edi Wahyudi selaku guru seni budaya.(mad)