LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— Ratusan siswa SMP Islam Terpadu Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo bergerak membersihkan lingkungan sekitarnya. Mereka membersihkan sampah-sampah yang ada di jalan, sampah sungai hingga sampah di wilayah lingkungan perumahan sekitar sekolahan, pada Jumat (6/1/2023) tadi pagi.
Gerakan peduli lingkungan tersebut dilakukan sebagai bentuk perwujudan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), setelah melakukan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Ristek RI.
Menurut Kepala SMP IT Inka Sekardangan Sidoarjo, Ani Qothul Uhbah, S.Pd menuturkan gerakan cinta lingkungan ini merupakan kolaborasi dengan gerakan Pramuka di sekolah kami, yaitu implementasi Dasa Dharma Pramuka cinta terhadap lingkungan. Selain itu juga kerjasama dengan QE sekolah yang ada program peduli sesama dan lingkungan. “Oleh karena itu pembentukan karakter sekarang ini yang harus terus menerus ditumbuhkan pada anak-anak kita, sebagai perwujudan program P5 untuk mencintai lingkungan sejak dini, “tutur Ani Qothul Uhbah.
Mereka kami turunkan semuanya, mulai siswa kelas VII, VIII dan IX, bahkan para guru-gurunya juga turun ikut membersihkan sampah bersama para siswa. “Siswa yang laki-laki sampai turun sungai depan sekolah, karena aliran ainya tidak lancar. Padahal sungai tersebut merupakan aliran untuk persawahan warga. Setelah berhasil dibersihkan aliran airnya langsung lancar. Dan mendapatkan apresiasi RT setempat,” katanya.
Kondisi sungai persawahan yang dibutuhkan warga setempat sangat kotor, dan sudah dibersihkan oleh siswa-siswa SMP IT Insan Kamil Sidoarjo
Izza salah siswi kelas IX mengaku sangat senang ikut peran serta terlibat membersikan sampah. Kegiatan seperti sangat perlu sekali dilakukan secara rutin, agar kita terbiasa untuk bergerak. Jadi tidak harus menuggu sampai sampah menumpuk. “Kalau lingkungan bersih, tentunya kita juga yang menikmati. Kita juga yang senang melihatnya. Makanya gerakan seperti ini perlu sekali dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Izza.
Menariknya, dalam program cinta lingkungan ini pihak sekolah sangat memberikan apresiasi kepada para siswa. Mereka juga mempunyai ide, setiap kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah paling banyak mendapatkan apresiasi dari sekolah. “Ini sebenarnya bukan dilombakan, namun hanya memberikan atensi kepada anak-anak agar mereka terus termotivasi,” tambah ustadzah Ani_sapaan akrabnya.
Jadi sampah-sampah yang mereka kumpulkan ini, setelah ditimbang terus dilakukan R3 (Reduce, Reuce, Recycle). “Setelah itu sampah-sampah yang tidak diperlukan dilakukan pembakaran. Menariknya semua itu merupakan ide anak-anak,” jelas Ustadz Ani.(mad)