LIPUTANINSPIRASI, Mojokerto – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri Camping fun pegiat desa indonesia Kabupaten Mojokerto. Kegiatan yang diinisiasi Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (Apdi) Kabupaten Mojokerto itu dilaksanakan di Alas Veenus Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa, (27/12) sore.
Kegiatan camping fun yang berlangsung selama dua hari (27/28) Desember itu dalam rangka memelihara rekognisi desa yang baik dan mendorong subsidiaritas desa baru yang lebih baik. Kegiatan camping fun itu dihadiri Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ikfina meminta para pegiat desa di Kabupaten Mojokerto untuk menjadi ujung tombak dalam hal menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah.
“Saya minta tolong untuk bekerjasama untuk pengurangan sampah. Kesadaran masyarakat kita untuk mengurangi sampah saat ini harus kita tumbuhkan,” tuturnya.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah memiliki target jangka pendek dan panjang dalam hal pengelolaan sampah. Ia menjelaskan, target jangka pendeknya Pemerintah Kabupaten Mojokerto adalah menargetkan pembangunan TPS 3R. Ia juga bakal membentuk TPS 3R di seluruh desa/kelurahan serta TPA regional.
“Hal ini tidak bisa selesaikan dalam waktu satu dua tahun. Jadi harus ada roadmap. Jadi nanti para pegiat desa bisa menjadikan ini sebagai program di desa,” ungkapnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga menyampaikan kepada para pegiat desa bahwa salah satu faktor pendukung untuk menjadi desa mandiri yakni BUMDesnya harus berjalan serta memberikan dukungan penuh kepada desa sehingga desanya ini bisa mendapatkan kategori desa mandiri.
Selain itu, BUMDes yang sudah diakui tidak hanya keberadaannya tetapi juga bagaimana BUMDesnya ini betul-betul berjalan dengan sangat baik dan memberikan satu dukungan yang sangat besar terhadap pemerintah desa.
“Tentunya itu bisa dimulai dari anda semua, sebagai pegiat desa untuk mendorong Bumdes bisa berkembang sehingga dalam hal itu pendanaan atau pemasukan untuk pendapatan asli desa,” pungkasnya. (Dhn;Foto:Mki/Ar/Kominfo)