LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— SDN Gelam 1 Candi Sidoarjo terus berupaya menggali kemampuan para siswanya dalam berkarya, yang langsung ditampilkan diajang ‘Budaya Nusantara Dalam Karya’. Diantaranya kreasi seni, tari-tarian budaya dari bebarapa daerah, teater dan musik. Juga hasil karya siswa berupa hiasan hingga aksesoris.
Kepala SDN Gelam 1 Candi Sidoarjo, Ayu Made Juniwati Wirata, S.Pd usai memantau gelar hasil karya siswanya dengan tegas menjelaskan, kalau kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan IKM (Implementasi Kurikulum Mereka), untuk menuju atau mewujudkan P5 (Program Penguatan Profil Palajar Pancasila). “Yakni menggali kemampuan potensi para siswa dalam berkarya. Dengan gelar ini kami harapkan akan terbentuknya karakter-karakter siswa menjadi lebih baik,” harap Ayu Made Juniwati Wirata, pada Selasa (6/12/2022).
Pengawas Kecamatan Candi Lilies Mulyaningsih, M.Pd yang juga hadir dalam gelar tersebut, menuturkan kalau dalam era sekarang ini dibutuhkan sekali olah lembaga pendidikan, terkait dengan P5. Karena bisa mewujudkan para siswa mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga penerapan P5 ini manfaatnya sangat banyak sekali untuk membentuk karakter mereka. “Utamanya ada 6 point, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong dan bernalar kritis kreatif dan gotong royong,” jelasnya.
“Jadi poin-poin tersebut sudah ada dalam gelar ‘Budaya Nusantara Dalam Karya’ oleh siswa-siswa SDN Gelam 1 Candi Sidoarjo. Penerapan P5 ini sangat bermanfaat sekali, saya harapkan semoga seterusnya berjalan dengan baik,” harap Lilies Mulyaningsih.
Sementara itu Ketua Panitia Gelar ‘Budaya Nusantara Dalam Karya’ SDN Gelam 1 Candi Sidoarjo Rheny Puspita Ratih, S.Pd menyampaikan kalau yang digelar adalah hasta karya yang merupakan salah satu dalam nilai IKM. Yakni seni rupa, seni tari yang kita tampilkan di atas pentas. Juga ada seni teater, budaya daerah yakni menampilkan cerita rakyat ‘Ande-ande Lumut’ serta seni musiknya kita masukan drummer siswa kelas 2. “Semua itu hasil kolaborasi siswa dari kelas 4 hingga kelas 6,” sampainya.
Lanjutnya, kita ingin memunculkan P5 yang sesuai dengan kurikulum merdeka, dimana mereka akan berkembang sesuai dengan era 2022 ini. “Mereka bisa belajar secara merdeka sesuai dengan bakat dan minat masing-masing,” Rheny Puspita Ratih yang pernah meraih penghargaan penulis buku ‘Butira Pena Dalam Kata’.
Sementara itu untuk hasta karya merupakan mix dari kelas 1 hingga kelas 6, diantaranya ada hiasan sandal, tas kanvas, ada juga lukisan di benda yang memanfaatkan kearifan lokal, yakni bahanya dari bambu, juga ada pigora. “Intinya adalah lebih kepada kreatifitas anak dan inovasi anak yang sesuai dengan perkembangan mereka. Semuanya hasil karya sendiri tanpa campur tangan orang tuanya, tanpa campur tangan guru-gurunya. Guru hanya memberikan suatu proses dan perjalanannya, dan mereka yang melakukannya,” tandas Bu_Rheny sapaan akrabnya.(mad)