LIPUTANINSPIRASI, sidoarjo — Sebanyak 42 produk digital hasil karya siswa SMK Telkom Sidoarjo yang digelar/open house ternyata banyak diminati oleh para orang tua calon wali murid. Karena anak-anaknya masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Mereka menilai hasil karya siswa secara fisik cukup baik, cukup terkesan, namun mereka juga melihat lebih jauh tentang karakter serta tentang akhlaq para siswanya.
Hal tersebut diungkapkan orang tua calon wali murid, Evi warga Desa Kramat Jegu Taman Sidoarjo usai keliling melihat 42 produk digital karya siswa SMK Telkom Sidoarjo, pada Kamis (1/12/2022) pagi.
Menurutnya, kalau secara fisik oke. Namun saya lebih ingin masuk kedalamnya, dan ternyata di sekolah ini yang dikuatkan adalah karakter siswa, terutama perilakunya. “Jadi tidak hanya pintar secara IT tapi karakter juga harus oke. Harus kuat, kemudian attitude juga harus baik karena itu nanti sebagai modal untuk masuk di dunia industri atau dunia kerja,” ungkapnya.
Ia katakan, ketika siswanya ingin berwirausaha, mau bekerja ataupun mau kuliah, sekolah telah mempersiapkannya kearah yang diinginkan. Jadi bukan hanya secara IT tetapi mereka juga disiapkan secara akhlak, secara agama, siswanya harus jujur, harus mengaji. “Benar-benar luar biasa, jadi saya tertarik sekali,” tandas Evi.
Kepala SMK Telkom Sidoarjo Abror, M.Pd menjelaskan kalau misi besar sekolahnya adalah memperkenalkan digital kepada para siswa. Jadi mereka sudah harus memiliki wawasan digital. Itu pasti. Kondisi tersebut ternyata tidak bisa hanya sebagai wacana, oleh karena itu kita berika kepada mereka untuk berkarya sesuai dengan passionnya masing-masing.
Menurut Abror, kalau ada siswa yang membuat website, membuat game atau termasuk tentang IoT (Interner of Things) segalanya serba internet. “Bahkan ada juga aplikasi pengelolaan sampah, aplikasi kuliner ini semua merupakan bagian dari memberikan apresiasi kepada siswa, memberikan ruang kepada mereka seluas-luasnya untuk berkreasi sesuai dengan passion masing-masing dengan tema digital dan teknologi,” terangnya.
Jadi ide-idenya sangat menarik, karena seusia mereka sudah bisa mempunyai ide yang out of the box. “Kali ada yang tema teknologi, tema pendidikan ada juga yang tema kuliner. Karya ini praktis berjalan selama 6 bulan, dan karya ini kedepannya bukan hanya menjadi prototype. Sudah harus menjadi sesuatu yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” ungkap Abror.
Ia mengaku kalau semua siswa kelas XI yang dilibatkan dalam program tersebut, dengan berapa kelompok. Dimana di masing-masing kelompok ada tugas masing-masing. Ada yang bagian membuat desain, ada yang berkemampuan marketing, ada yang bagian program/coding. Termasuk ada juga yang bagian presentasi. “Jadi dalam satu kelompok ini mereka berkolaborasi berbagi tugas masing-masing,” tanda Abror.(mad)