LIPUTANINSPIRASI, sidoarjo – Sebagai apresiasi dan bentuk dukungan kepada dunia Pendidikan Vokasi, khususnya dalam program pengentasan pengangguran, yang menjadi sebuah tantangan tersendiri dan ‘peperangan’ paska pandemi ini. Peran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa juga harus mendapatkan perhatian.
Oleh karena itu, Axioo bersama Intel mengajak 8 Kepala Sekolah, Ketua Yayasan dan guru dari 8 SMK yang berasal dari Kuningan, Probolinggo, Sidoarjo yang diwakili oleh SMK Krian 1 sampai Papua untuk mewakili 673 SMK yang telah bergabung menjadi binaan Axioo Indonesia untuk mengikuti Konferensi Pendidikan Tingkat Asia bernama Edutech Asia 2022, pada 9-10 November 2022.
Kegiatan yang bertemakan Inspiring the Next Generation Across Asia, Konferensi dan Expo yang bertempat di Marina Bay Sands Singapura ini dihadiri oleh lebih dari 350 pembicara manca negara dan 200 perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Para penggiat vokasi diajak mengikuti konferensi dan pameran yang membahas tentang pendidikan dasar, menengah dan vokasi, teknologi dalam ruang kelas. Hingga kurikulum digital sampai ke digitalisasi kepemimpinan.
Alexis C Helzer selaku General Manager Intel Asia Pasific dan Prof. Maarten de Laat dari University of South Australia berkesempatan beraudiensi langsung dengan rombongan guru SMK Binaan Axioo. “Kami sangat mengpresiasi kedatangan delegasi Indonesia dipimpin oleh Axioo Indonesia, dan berharap pertemuan ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang baik antara Intel Education dengan dunia Pendidikan Indonesia,” harapnya.
Menurut Audrey Lim selaku Intel Public Sector and Education Specialist di Singapore. “Di ajang ini kami mengajak perwakilan dari dunia vokasi di Indonesia untuk membuka mata lebih lebar lagi terhadap perubahan apa yang terjadi dibidang teknologi, khususnya teknologi pendidikan saat ini,” katanya.
“Jaman sudah berubah, pandemi mempercepat akselerasi adaptasi teknologi di berbagai bidang, dunia pendidikan pun tidak luput dari akselerasi ini. Untuk bisa menciptakan lulusan SMK yang terampil, siap kerja dan berkarakter unggul di jaman paska pandemi ini, penggunaan teknologi dan implementasi kurikulum industri yang tepat menjadi suatu keharusan,” ungkap Timmy Theopelus, selaku Vice President Corporate Social Impact PT. Tera Data Indonusa.
Usai mengikuti konferensi, Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo Dhini Mekarsari S.Pd. M M.Pd menuturkan kalau perkembangan teknologi pembelajaran mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kalau dulu, satu guru hanya bisa mengajar satu kelas dengan jumlah siswa 36. Saat ini dengan teknologi satu guru bisa mengajar siswa sampai 500 siswa, bahkan ribuan. “Oleh karena itu, untuk sekolah vokasi, siswa wajib magang tanpa harus tertinggal materi pelajaran, karena adanya teknologi yang sudah sangat maju ini,” tutur Bu_Dhini sapaan sehari-harinya.(mad)