LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Program Job Matching BKK SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena pihak pemerintah sudah berupaya mendekatkan perusahaan/industri ke masyarakat, khususnya anak-anak lulusan SMK. Agar mereka tidak direpotkan harus keliling ke industri-industri untuk melamar pekerjaan.
Harapan tersebut ditegaskan oleh Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH saat membuka Job Matching BKK dan Pelatihan Bimbingan Jabatan di SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo, yang didampingi Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Aditya Nindiyatman, ST MM Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Happy Seryaningtyas, SH MH dan Kepala SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo, Retno Purwolystiorini SE, M M.Pd, pada Selasa (8/11/2022) pagi.
Wakil Bupati Subandi juga mengapresiasi inovasi Disnaker Sidoarjo yang telah membuat program semacam ini. Terdapat 14 perusahaan yang digandeng dalam program tersebut. Hasilnya Job Matching menarik ribuan peserta dari lulusan SMK Antartika 2 dan SMK se Kabupaten Sidoarjo untuk ikut. “Program Job Matching BKK dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan (PBJ) di sekolah kejuruan menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran,” ucapnya.
Dalam acara job matching ini, juga terlihat adanya pameran kewirausahaan dan ketrampilan yang sudah dibuktikan oleh siswa-siswi SMK Antartika 2 Buduran di Sidoarjo. Hal ini juga tidak luput harus ada pendampingan dan perhatian dari Pemkab sendiri.
Lanjutnya, jadi para siswa ini harus ada pendampingan minimal kita beri modal usahanya. Jangan sampai anak-anak ini yang sudah memiliki ketrampilan hanya kerjanya ikut orang lain. “Tadi juga sudah kita lihat mereka sudah berani menawarkan usaha dagangannya, nah ini tinggal kita poles saja serta memberikan support agar bisa mandiri, “ tegas Subandi.
Kepala SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo Retno Purwolystiorini menuturkan siswa SMK itu mempunyai tiga pilihan, yakni BMW (Bekerja Melanjutkan kuliah atau Wirausaha).
Selain Job Matching sekarang ini juga kami gelar produk-produk hasil karya para siswa di halaman sekolah. Untuk pembelinya juga dilakukan oleh para siswa sendiri, karena jumlah siswa seluruhnya ada sekitar 2.500 siswa. “Sehingga mereka akan cukup untuk membeli dari karya-karya wirausaha teman-temannya yang kelas XII,” tutur Bu Retno_sapaan akrabnya.(mad)