LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo-Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang merupakan intervensi pemerintah dalam mencegah stunting sebelum kelahiran. Untuk wilayah Sidoarjo dilakukan di SMP Negeri 1 Sidoarjo dan SMK Negeri 2 Buduran. “Sementara ini kita ambil dua sekolah dulu, dan saya berharap untuk tahun-tahun berikutnya kalau bisa seluruh sekolahan bisa melaksanakan Gerakan Aksi Bergizi.”
Itulah penegasan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati, SKM Mkes usai memantau jalannya Gerakan Nasional Aksi Bergizi di SMP Negeri 1 Sidoarjo dan SMK Negeri 2 Buduran, pada Rabu (26/10/2022) pagi. “Kita lakukan di dua sekolah dulu, tetapi kedepan harapan kita, semua sekolah dapat melaksanakan Aksi Bergizi,” harapnya.
Ia juga berpesan, agar tetap sehat dan bebas anemia kita harus menerapkan minum sebutir Tablet Tambah Darah (TTD) sekali seminggu bagi remaja putri. Penuhi gizi seimbang dengan makanan protein hewani setiap hari. “Dan yang lebih penting lagi latihan fisik dengan rajin berolah raga,” pesan Fenny Apridawati.
Kepala SMKN 2 Buduran Dra. Mariya Ernawati MM sangat menyambut baik Gerakan Aksi Bergizi, karena sangat bermanfaat sekali buat para siswa-siswanya. Bahkan kalau perlu untuk kedepannya bukan hanya siswa, tetapi juga guru-guru semuanya. “Makanya tadi kami libatkan sebanyak 216 siswi, termasuk juga ada siswa yang ikut dalam tes jantung dan tes kebugaran,” katanya.
Saya menyambut baik sekali, karena akan bisa mendisplinkan siswa untuk sarapan pagi. Karena sarapan pagi juga bisa mencegah penyakit jantung. Olahraga dan kebugaran bisa berjalan dengan baik, maka akan membentuk karakter-karakter yang lebih baik pula. “Sehingga dalam mewujudkan proram P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) akan bisa tercapai,” jelas Mariya Ernawati.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo Drs Achmad Luthfi MM juga mengaku sangat mendukung Gerakan Aksi Bergizi. Karena untuk menyiapkan peserta didik yang sehat dan cerdas, perlu dengan aktivitasnya sarapan bareng setiap bulan sekali, dan minum tablet tambah darah bagi peserta didik perempuan. “Semoga program ini terus bisa berjalan dengan baik, dan berkelanjutan,” harap Achmad Luthfi.(mad)