LIPUTANINSPIRASI, sidoarjo – Makna peringatan HSN (Hari Santri Nasional) tahun 2022, tidak hanya diberingati secara seremonial saja. Tetapi bisa direalisasikan dalam bentuk nyata. Yakni peduli lingkungan dengan melakukan kebersihan di sekitarnya serta melakukan gerakan bantuan sosial kepada para korban banjir di Malang.
Seperti yang telah dilakukan SMK YPM 8 Sarirogo Sidoarjo ini. Dalam memperingati HSN 2022 pada Jum’at (21/10/2022) tadi pagi, yaitu melakukan kegiatan Apel Hari Santri, Istighosah YPM, Tahlil, Sholawat Maqom, doa bersama, gerakan Baksos (Bakti Sosial) kepada korban bencana di Malang serta menurunkan Tim Semut dan Duta Lingkungan untuk melakukan kebersihan di jalan dan sungai-sungai di sekitarnya.
Waka Kesiswaan Muhammad Hadi Irsyad momentum HSN ini kita memotivasi, kita menggerakan anak-anak, bahwa perjuangan para ulama, perjuangan para santri itu perlu kita tauladani. Kita wujudan atau kita aplikasikan dalam kehidupan globalisasi ini dengan banyak berperan dalam hal pendidikan dan keilmuan. “Yang ujungnya akan meningkatkan ketaqwaan, keislaman dan cinta tanah air demi kuutuhan NKRI,” jelas Muhammad Hadi Irsyad.
Ia katakan, kalau gerakan Baksos itu merupakan inisiatif dan swadaya para siswa sendiri, terus dikumpulkan selama satu minggu, dan Alhmadulillah terkumpul sekitar Rp 3,3 juta. “Jadi ide, inisiatif dari OSIS untuk kemanusiaan bencana alam di Malang. Nanti kita kirim bresama dengan lembaga YPM yang lain,” jelas Muhammad Hadi Irsyad yang juga sebagai Ketua Panitia HSN SMK YPM 8 Sarirogo, Sidoarjo.
Usai mengawal Pasukan Semut dan Duta Lingkungan, Waka Humas SMK YPM 8 Sarirogo Didik Teguh Wahyudi, S.Pd MM menjelaskan kalau pihaknya telah menurunkan tim pembersih lingkungan sebanyak 80 siswa, terdiri 40 siswa Pasukan Semut dan Duta Lingkungan 40 siswa.
Mereka membersihkan sampah-sampah di jalan mulai perempatan Saimbang mingga Embong Malang Sidoarjo. Termasuk sampah di sekitar bantaran sungai yang dekat dengan sekolahan. Sebenarnya bukan pada HSN saja dilakukan, namun setiap hari Jum’at mereka melakukan peduli lingkungan, karena kebersihan adalah setengah dari pada iman.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara untuk membuat lingkungan kita bersih dari sampah. “Bahkan sekolah kami tidak punya pesuruah, tidak punya tukang kebun, tidak punya tukang kebersihan. Jadi yang membersihan sekolah dan kelasnya adalah anak-anak sendiri, Pasukan Semut dan Duta Lingkungan yang dibantu dengan teman yang lain,” terang Pak Didik_sapaan akrabnya.(mad)