LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan jumlah pengangguran terbanyak berasal dari lulusan SMK. Berdasarkan data yang ada, pengangguran lulusan SMK tercatat 10,38%. “Pengangguran tertinggi (lulusan) SMK,” ujar Margo (9/5/2022).
Nampaknya data tersebut tidak berlaku lagi di SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo. Karena sekolah yang mempunyai 7 kompetensi keahlian ini telah berhasil mencetak siswanya berwirausaha hingga 60 persen. Sisanya bekerja di industri dan melanjutkan sekolah jenjang berikutnya.
Bukan hanya itu, sekolah yang mendapat predikat Revitalisasi Terbaik Nasional ini juga sudah mewadahi para wirausahaan dalam gerakan SPW (Sekolah Pencetak Wirausaha) yang teredata secara komputerisasi. “Usai penetapan pandemi, kita semua banting stir, melakukan wirausaha, meskipun mereka bukan jurusan kompetensinya. Yang penting mereka sudah berani mencuba berwirausaha.”
Itulah penegasan Kepala SMKN 1 Buduran Sidoarjo Dra. Agustina, M.Pd usai mendampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Ainun Amalia, S.Sos saat membuka pelaksanaan Job Matching BKK dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan, pada (19/10/2022) di SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo.
Agustina menuturkan lebih lanjut, kalau usaha mereka selalu berkolaborasi dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan industri. Semuanya sudah terterkam dan terdata dengan baik, sehingga mereka sangat jelas keberadaannya. Termasuk mereka nanti memerlukan pelatihan-pelatihan apa yang sesuai dengan kebutuhannya itu sudah ada rekamannya. “Jadi apa wirausahanya dan berapa omzetnya per bulan mudah dilihat dengan jelas. Sekarang sudah mencapai 526 siswa yang sudah terekam,” tuturnya.
Menurutnya, masih banyak juga mereka yang bergerak secara kelompok, bukan kami tidak merekam, tetapi mereka berupaya secara mandiri. Makanya, kami harapkan mereka kalau sudah kelas XII sudah mempunyai project riil yang akan dikembangkan. “Sedangkan yang alumni mereka kami fasiltasi dengan aplikasi mudahkerja. Yang isinya lowongan kerja di industri yang sudah kerjasama dengan kami, ada sekitar 290 perusahaan,” terang Agustina.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Ainun Amalia sngat mengapresiasi keberadaan siswa SMKN 1 Buduran ini. Karena sudah bisa mencetak produk-produk yang berkualitas, layak jual secara umum. “Jadi kalau data SMK sebagai penyumbang pengangguran terbanyak itu tidak benar. Mungkin itu yang didata yang kerja, padahal yang wirausaha juga lebih banyak,” katanya.
Ia katakan, kondisi secara riil SMKN 1 Budura ini sudah memenuhi kriteria sebagai tempat praktek mereka, sebagai tempat mengasah kemampuan potensinya. “Saya sangat mengapresiasi yang tinggi. Ketika proses belajar di sekolah ini disesuaikan dengan dunia nyata yang ada di luar, nantinya mereka keluar sekolah sudah siap dengan kompetensinya,” ungkap Ainun Amalia.(mad)