LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula Media sosial (Medsos). Bahkan perkembangan Medsos sudah tak berbendung lagi. Liar tanpa terkendali, sehingga banyak orang menjadi pesakitan karena melanggar UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik).
Agar kondisi tersebut tidak menimpa kepada siswa-siswinya. SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo telah membekali siswanya dengan tata cara beretika dalam bermedia sosial yang baik dan benar.
Kegiatan yang dikemas dalam Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan tersebut dibuka langsung oleh Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari, S.Si M.Pd dengan pematerinya Eko Sugiono dari Pandu Digital Indonesia, Sofi Arifin Relawan TIK Sidoarjo dan Edwin Firmansyah Guru SMK Sepuluh Nopember, pada Kamis (13/10/2022) pagi.
Ketua Panitia Seminar Yogi Triandaya, S.Pd menjelaskan kalau kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, yakni sekitar 1.500 siswa. Namun yang ikut secara off line sebanyak 600 siswa, khusus siswa kelas X. Sedangkam yang lainnya untuk kelas XI dan XII mengikuti secara online dari kelas masing-masing.
Menurutnya, dengan dibekali seperti ini diharapkan anak-anak akan lebih cakap dalam berdigital. Lebih bisa bersosial media dengan bijak, dengan medsos yang semakin canggih juga semaki liar informasi hoak, maka kami harapkan mereka punya etika, punya aturan dalam bermedsos. “Jadi mereka bisa menyaring informasi dari luar. Mana informasi yang benar, dan mana informasi yang tidak benar. Dengan seminar ini semoga anak-anak bisa memahami dan memanfaatkan dengan baik,” harapnya.
Kalau jaman dahulu, lidahmu adalah pedangmu. Tapi kalau sekarang, jempolmu adalah pedangmu. Itulah pesan tegas Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari dalam menutup sambutannya.
Lanjutnya, karena dengan jempolmu anda akan mudah mendapatkan teman atau akan dijauhi teman. “Anda akan melanggar hukum atau tidak melanggar hukum sekarang dengan jempol. Maka berhati-hatilah dalam bermedsos dan berhati-hatilah dalam berkomunikasi,” pesan tegas Ratih Wulansari.
Sementara itu, pemateri Eko Sugiono juga menjelaskan kalau kegiatan sekarang ini adalah terkait dengan Literasi Digital Nasional terutama di kalangan pelajar. “Tujuannya adalah bagaimana menjadi pelajar yang beretika, khususnya beretika dalam menggunakan dunia medsos,” katanya.
Menurutnya, literasi digital itu ada 4 pilar, pertama pilar keamanan digital, dua pilar etika digital, ketiga budaya digital dan keempat pilar kecakapan digital. “Jadi dengan pemahaman 4 pilar tersebut, diharapkan para siswa tidak akan sembarang memposting. Karena mereka sudah mengerti dan memahami tentang etika digital,” harap Eko Sugiono.(mad)