LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo – Hasil survei dari Program for International Student Assessment (PISA) memperlihatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong masih sangat rendah. Melihat kondisi ini Bupati Sidoarjo meminta gerakan literasi digiatkan kembali, utamanya di sekolah. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri puncak Festival Literasi Sidoarjo 2022, Kamis, (8/9/2022) siang.
Menurut Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, budaya membaca berkaitan erat dengan kemajuan suatu peradaban. Kemajuan teknologi maupun digitalisasi diperoleh dari buku yang menjadi sumber ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya gemar membaca harus digiatkan kembali. Seperti melalui gerakan literasi.
“Literasi atau minat baca di Indonesia hanya 0,001, artinya 1 orang dari seribu orang yang suka membaca, itu angka yang menyedihkan. sedangkan buku adalah jendela dunia, dan saya yakin ini berhubungan erat dengan kemajuan teknologi, era digitalisasi yang semuanya butuh ilmu pengetahuan,” katanya.
Bupati Muhdlor meminta gerakan literasi harus menjadi gerakan nyata. Produk literasi harus nyata. Dan itu telah diwujudkan oleh Kabupaten Sidoarjo. Pelajar SD sampai SMP serta para pengajar telah membuat karya hasil literasi berbentuk buku. Sebanyak 15.812 karya buku yang dihasilkan para pelajar dan guru Sidoarjo.
Prestasi itu dicatatkan dalam rekor Indonesia MURI atas rekor penulisan karya sastra bertema kearifan lokal oleh pelajar terbanyak. Jumlahnya 13.508 pelajar. Rekor MURI ini dianugerahkan kepada bupati Sidoarjo serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
“Saya ucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, hari ini kita bisa memecahkan rekor MURI terkait rekor penulisan karya dari anak SD, SMP serta pengajar di Seluruh Sidoarjo sebanyak kurang lebih 15 ribu lebih buku,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr Tirto Adi MPd mengatakan festival literasi tahun ini digerakkan pada pembuatan karya menulis. Ada pelajar dan guru di 284 sekolah yang melahirkan karya buku. Selain itu ada 250 lebih sekolah yang secara mandiri juga membuat karya tulis. Jumlah buku yang dihasilkan sebanyak 15.812.
Sebanyak 1.026 buku hasil karya guru dan 14.786 buku karya peserta didik. Kedepan, ia akan gerakkan seluruh sekolah untuk melakukan gerakan literasi seperti ini. “Insan–insan pendidikan Sidoarjo tidak hanya gemar membaca, tapi juga gemar menulis, buktinya hari ini, 284 sekolah melahirkan karya tulis berbentuk buku,” ucapnya.
Puncak festival literasi Sidoarjo tahun ini, Pemkab Sidoarjo bekerjasama dengan provider Nyalanesia. Founder Nyalanesia Lenang Manggala hadir langsung dalam Puncak festival literasi Sidoarjo yang diisi dengan berbagai penganugerahan itu. Diantaranya penganugerahan juara II Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Olah Raga Karate tingkat nasional tahun 2022 serta penganugerahan juara III video kreatif pelestarian Bhineka Tunggal Ika kategori pelajar dan mahasiswa tingkat nasional tahun 2022.
Selain itu juga ada penganugerahan duta literasi daerah melalui berbagai lomba. Diantaranya lomba menulis puisi tingkat SD, SMP, SMA serta lomba menulis cerpen tingkat SMP, SMA dan lomba menulis surat tingkat SD. Pada kesempatan itu juga diisi dengan pertunjukan seni sekolah dan peluncuran buku.(mad)