LIPUTANINSPIRASI, Surabaya — Balai Bahasa Jawa Timur telah menyelenggarakan ‘Evaluasi Hasil Pembinaan Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Surat Dinas’ yang diikuti oleh 45 lembaga terbina, 15 dinas pendidikan, dan 10 dinas pariwisata, pada (3/10/2024) pagi di Ruang Pertemuan Hotel JW Marriott Jalan Embong Malang, Surabaya.
Prosesi evaluasi dibuka oleh Pj Gubernur Jawa Timur Dr. Adhy Karyono yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Organisasi Sekretariat Prov Jatim Budi Raharjo, SE M.Si juga didampingi Sekretaris Daerah Kota Madiun, Ir. Soeko Dwi Handiarto, MT dan Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Dr. Umi Khulsum, M.Hum beserta jajaranya.
Menurut Adhy Karyono dalam sambutannya yang dibacakan Budi Raharjo, bahwa indikator keberhasilan pembinaan terhadap lembaga pengguna bahasa di ruang publik dan dalam dokumen lembaga, meliputi terwujudnya sinergisitas antara pemangku kepentingan lembaga, dan badan pengembangan dan pembinaan bahasa beserta unit pelaksana teknisnya dalam pengutamaan bahasa negara.
“Tertibnya lembaga pengguna bahasa dalam berbahasa dan dalam pengutamaan bahasa negara. Termasuk juga meningkatnya kualitas penggunaan bahasa negara pada lembaga yang menjadi objek pembinaan. Juga terbitnya regulasi yang mendukung pengutamaan bahasa negara,” jelas Adhy Karyono.
Ia katakan, penggunaan bahasa negara saat ini mengalami pelemahan. Pelemahan bahasa negara cenderung terjadi seiring dengan penguatan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, di ruang publik dan dalam dokumen lembaga. “Penguatan bahasa asing disebabkan oleh arus informasi dan komunikasi global 9, yang makin deras bersamaan dengan mobilitas penduduk antar negara yang makin intens,” katanya.
Menurutnya, ketika arus informasi dan komunikasi serta mobilitas penduduk seperti itu terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa asing cenderung muncul mendesak bahasa negara. “Untuk itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu menciptakan ketertiban berbahasa dengan mengendalikan bahasa asing, guna menguatkan bahasa negara, terutama pada area penggunaan bahasa yang mencerminkan identitas kebangsaan,” ajaknya.
Sementara itu Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Umi Khulsum menjelaskan ada 3 program prioritas dalam pembinaan, yakni Literasi Kebahasaan dan Kesasteraan, Penginternasionalan Bahasa Indonesia dan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah.
“Pembinaan penggunaan bahasa negara di ruang publik dilaksanakan dengan metode pembinaan multitahun. Pembinaan multitahun dilaksanakan pada 2022–2024 dengan capaian keberhasilan berupa perubahan kualitas penggunaan bahasa ruang publik lembaga. Mereka yang terbina meliputi 15 lembaga pemerintah, 20 lembaga pendidikan dan 10 lembaga swasta,” jelas Umi Khulsum.
Kota Madiun meraih penghargaan sebagai lembaga pemerintahan terbaik, apa yang telah dilakukan telah dipaparkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Madiun Ir. Soeko Dwi Handiarto, MT.(mad/aba)