LIPUTANINSPIRASI, Ponorogo – Kebingungan para petani berlahan sempit untuk memenuhi kebutuhan pupuk mulai teratasi. Itu bersamaan Pemkab Ponorogo merealisasikan bantuan 54,25 ton pupuk NPK bagi para petani yang hanya memiliki lahan kurang dari 0,5 hektare. Tercatat 136 kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang menerima bantuan pupuk dengan kandungan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) itu.
“Ketersediaan pupuk bersubsidi hanya mampu memenuhi sekitar 45 persen kebutuhan petani sesuai e-RDKK (elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok),” kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyerahkan secara simbolis bantuan pupuk NPK di Desa Ngasiman Kecamatan Jetis, Kamis (7/12/2023).
Kang Bupati, sapaan Bupati Sugiri Sancoko, dapat merasakan kegelisahan petani karena sulit mendapatkan pupuk ketika hendak mengolah lahan. Padahal, luas lahan pertanian di Ponorogo mencapai 35 ribu hektare. Sebagian petani memiliki lahan pas-pasan yang kurang dari 0,5 hektare atau kurang dari 5.000 meter persegi sehingga mendapat sebutan petani gurem. “Bantuan pupuk dapat meringankan beban petani, tapi lebih bijak kalau memanfaatkan pupuk organik juga,” terangnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo Herry Sutrisno mengungkapkan butuh anggaran senilai Rp 813,75 juta untuk merealisasikan bantuan pupuk itu. Sebanyak 136 kelompok tani penerima bantuan tersebar di 21 kecamatan.
Dipertahankan mencatat jumlah petani gurem di Ponorogo mencapai 33.512 orang. “Kami memilih jenis NPK karena ketersediaan pupuk subsidinya masih kurang. Sedangkan pupuk jenis lain, seperti UREA sudah tercukupi yang sesuai dengan E-RDKK,” ungkap Herry. (why/s/Insanul fadhil/Kominfo)