LIPUTANINSPIRASI, Sidoarjo— SMP PGRI 1 Buduran telah melepas 17 orang mahasiswa Unipa (Universitas PGRI Adibuana) Surabaya peserta program PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) II.2. Usai menjalani praktik magang selama 2 bulan, tepatnya pada Oktober dan November 2023.
Mereka didampingi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), Herman Sugianto, S.Pd, M.Pd, yang berpamitan kepada Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd di Aula Pandan Wangi SMP PGRI 1 Buduran, Rabu (6/12/2023) siang.
Para mahasiswa tersebut berasal dari Prodi Bimbingan dan Konseling 3 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia 2 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2 orang, Prodi Pendidikan Matematika 2 orang, Prodi Pendidikan Jasmani 6 orang, dan Prodi Pendidikan Seni Rupa 2 orang.
Herman Sugianto, mengatakan tidak terasa waktu dua bulan sudah berlalu bagi mahasiswa untuk belajar di SMP PGRI 1 Buduran. Belajar bagaimana menghadapi peserta didik, mitra kerja, dan situasi kondisi yang ada. “Apa yang tidak terpikirkan pun bisa saja terjadi dan harus dihadapi. Ini semua sebagai pengalaman, modal, dan bekal jika kelak benar-benar sudah masuk di dunia kerja yang nyata,” katanya.
Menurutnya, apa pun yang didapat supaya bisa dipikirkan dan dievaluasi. Jika mendapatkan ilmu supaya bisa dianalisis menjadi refleksi. Dengan demikian selama waktu dua bulan, benar-benar bisa belajar berkomunikasi, menjaga sikap (attitude), dan situasi kelas. Menjadi ilmu yang luar biasa, yang kemungkinan tidak didapat saat kuliah di kampus.
“Karena bermitra dengan SMP PGRI 1 Buduran, kami merasa menjadi bagian dari sekolah ini. Demikian pula perasaan para mahasiswa kami. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati, kami menyampaikan terima kasih banyak telah membimbing para mahasiswa dengan telaten, khususnya bapak dan ibu guru pamong,”jelasnya.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih juga mengatakan, selama praktik magang, para mahasiswa lebih banyak waktunya berkomunikasi dengan guru pamong. Meski sekolah mungkin belum bisa memberikan bimbingan 100 persen, namun pengalaman yang positif bisa dilanjutkan.
“Pesan khusus saya, sebagai calon guru harus mempunyai beberapa kompetensi, pedagogis, pengetahuan, sosial, dan kepribadian. Kompetensi sosial dan kepribadian kemungkinan tidak didapat di kampus. Jadi, menjadi guru yang nomor satu adalah etika,” pesannya.
Hadir pula pada pelepasan tersebut, Wakil Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Dra. Hj. Eva Wahyuda, M.Pd, Kaur Kurikulum, Dra. Lasmi, Kaur Sarpras, Erwin Novianto, S.Pd, Kaur Kesiswaan, Siti Tri Mudayana, S.Pd, dan Kaur Humas, Drs. Koesmoko, serta para guru pamong program PLP II.2 di SMP PGRI 1 Buduran.(mad/Aba)