LIPUTANINSPIRASI, Bekasi – Pegawai Biro Humas, Data, dan Informasi ngaji keteladanan dari sifat Nabi Muhammad Saw. Kajian ini diampu oleh pakar tafsir Al-Quran dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Prof Dr. Darwis Hude.
Menurut Prof Darwis, salah satu keteladanan Nabi Muhammad adalah sifat anti kekerasan.
“Nabi pernah diusir dari kampungnya, Makkah. Saat itu Islam baru berkembang. Nabi akhirnya hijrah ke Madinah,” demikian Prof Darwis mengawali kisahnya.
Kisah ini disampaikan pada Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di Bekasi. Acara ini diikuti ASN Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag.
Selang beberapa tahun di Madinah, lanjut Prof Darwis, Nabi kembali ke Makkah. Peristiwa ini dikenal dengan Fathu Makkah atau penaklukan Kota Makkah.
Saat itu, banyak orang yang pernah bermaksud membunuh Nabi, masih hidup. Saat disuruh berbaris, mereka mengira akan dibunuh karena Nabi balas dendam.
“Apa yang terjadi? Rasulullah berpidato: Hari ini bukanlah hari pembantaian, tapi hari kasih sayang dan kalian semua dimaafkan (dimerdekakan) untuk kembali kepada keluarga masing-masing,” ujar Prof Darwis menirukan pidato Nabi.
“Jadi tidak ada dendam. Nabi anti kekerasan,” tutupnya.(Humas/Editor :Moh Khoeron)