Oleh : Bias Ruby Ahmad Wahyudi
A. PENGERTIAN.
Dzalim adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada seseorang yang melakukan kedzaliman atau keadilan yang tidak adil terhadap orang lain. Secara harfiah, “dzalim” berasal dari kata dasar “dzulm”, yang berarti “melampaui batas”, “menganiaya”, atau “berbuat dzalim”. Dalam konteks sosial dan agama, istilah ini digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang yang menyalahgunakan kekuasaan, berbuat sewenang-wenang, atau menyebabkan penderitaan kepada orang lain tanpa alasan yang adil.
Dalam Islam, dzalim adalah salah satu sikap yang sangat dilarang. Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang dzalim dan mengancam mereka dengan siksaan di akhirat. Sebaliknya, Islam menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang, dan perlakuan yang adil terhadap semua orang, tanpa memandang suku, agama, atau status sosial.
Pengertian dzalim juga dapat meluas dalam konteks sosial dan politik, di mana dzalim dapat merujuk kepada kebijakan atau sistem yang menindas, penindasan terhadap kelompok tertentu, atau ketidakadilan struktural yang mempengaruhi kehidupan banyak orang. Dalam konteks ini, orang yang melakukan atau mendukung kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang tidak adil juga dapat dianggap sebagai dzalim.
Secara umum, pengertian dzalim mencakup setiap tindakan yang melanggar prinsip-prinsip keadilan, menganiaya orang lain, atau menyebabkan penderitaan tanpa alasan yang adil.
B. ANCAMAN BAGI YANG BERBUAT DALIL DZALIM
Mengutip buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H. Aminudin, Harjan Syuhada dijelaskan bahwa dzalim adalah perbuatan tercela yang harus dihindari setiap muslim. Perbuatan dzalim dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 42, Allah SWT berfirman bahwa perbuatan dzalim akan mengundang azab yang pedih.
اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْم
Artinya : Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.
C. CONTOH PERBUATAN DZALIM
Contoh Dzalim, atau orang yang dzalim, dapat merujuk pada perilaku yang tidak adil, kejam, atau tidak menghormati hak-hak orang lain. Berikut adalah beberapa contoh situasi dzalim:
1. Seorang penguasa yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyatnya, misalnya dengan menahan secara sewenang-wenang, memenjarakan, atau menyiksa orang-orang yang berbeda pendapat politik.
2. Seorang atasan yang secara sistematis memperlakukan bawahan dengan tidak adil, seperti memberikan beban kerja yang tidak proporsional, memanipulasi data gaji, atau menolak memberikan hak-hak kerja yang seharusnya.
3. Seseorang yang melakukan kekerasan fisik terhadap pasangan atau anggota keluarga mereka, melanggar hak asasi manusia dan menciptakan lingkungan yang tidak aman.
4. Seorang pencuri yang merampok orang lain secara paksa dan melanggar hak milik mereka dengan mengambil barang-barang yang bukan miliknya.
5. Seorang penipu yang dengan sengaja menipu orang lain dengan maksud mendapatkan keuntungan pribadi, seperti melakukan penipuan investasi atau penjualan barang palsu.
6. Seorang pelaku kejahatan perang yang dengan sengaja melukai atau membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas, melanggar hukum perang internasional.
7. Seorang individu atau kelompok yang merencanakan dan melaksanakan aksi terorisme, yang merugikan banyak orang dan menimbulkan ketakutan serta kerugian materi.
8. Seorang pekerja migran yang diperlakukan dengan buruk, dipekerjakan dalam kondisi kerja yang tidak manusiawi, atau tidak dibayar dengan adil oleh majikan mereka.
9. Seorang pihak yang dengan sengaja merusak lingkungan alam atau sumber daya alam yang menyebabkan kerugian ekologis yang serius bagi ekosistem dan makhluk hidup di dalamnya.
10. Seorang bully yang secara terus-menerus menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan orang lain secara verbal atau fisik.
D. AKIBAT BERBUAT DZALIM
Perilaku dzalim dalam berbagai bentuk dapat merugikan individu atau kelompok dan melanggar prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan. Berbuat jahat dan tidak adil terhadap orang lain, dapat memiliki konsekuensi yang serius baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Berikut adalah beberapa kemungkinan akibat dari berbuat dzalim:
1. Konsekuensi sosial: Berbuat dzalim dapat merusak hubungan sosial dengan orang lain. Orang yang menjadi korban dzalim mungkin merasa terluka dan marah, yang dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan dan hubungan yang rusak.
2. Dampak psikologis: Dalam kasus dzalim, baik pelaku maupun korban bisa mengalami dampak psikologis yang serius. Pelaku dzalim mungkin merasa bersalah, merasa terbebani oleh rasa bersalah, atau mengalami penurunan kesejahteraan mental. Sementara korban dapat mengalami trauma, depresi, atau gangguan kecemasan akibat perlakuan yang tidak adil.
3. Hukuman dunia: Dalam masyarakat yang beradab, tindakan dzalim biasanya melanggar hukum dan dapat menghasilkan hukuman dari sistem peradilan. Hukuman ini dapat berupa denda, penjara, atau bentuk hukuman lainnya yang ditentukan oleh hukum yang berlaku.
4. Hukuman akhirat: Bagi mereka yang beriman kepada konsep kehidupan setelah mati, berbuat dzalim juga berpotensi memiliki konsekuensi di akhirat. Dalam keyakinan agama tertentu, berbuat dzalim bisa mengakibatkan siksaan atau penghukuman di alam akhirat.
5. Karma dan akibat jangka panjang: Beberapa tradisi keagamaan dan kepercayaan spiritual mengajarkan bahwa tindakan kita dalam kehidupan ini dapat menciptakan karma atau akibat yang akan kita alami di masa depan. Dalam konteks ini, berbuat dzalim akan menghasilkan akibat negatif yang akan kita hadapi di masa mendatang.
Oleh karena itu, berbuat dzalim tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan diri sendiri dalam jangka panjang. Penting untuk memilih keadilan, belas kasihan, dan empati dalam hubungan dengan sesama manusia agar dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis.
E. LANGKAH-LANGKAH MENGHINDARI KEDZALIMAN
Menghindari perbuatan dzalim adalah suatu tindakan yang sangat penting dalam menjaga integritas moral dan etika seseorang. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghindari perbuatan dzalim:
1. Mengetahui dan memahami nilai-nilai agama dan moral: Pelajari dan pahami prinsip- prinsip agama atau moral yang Anda anut. Dengan memahami nilai-nilai ini, Anda akan memiliki landasan yang kuat untuk menghindari perbuatan dzalim.
2. Meningkatkan kesadaran diri: Introspeksi secara teratur untuk mengenali potensi dzalim dalam diri Anda. Mengenali kelemahan dan ketidaksempurnaan manusia adalah langkah pertama untuk menghindari perbuatan yang melampaui batas.
3. Mempraktikkan kasih sayang dan empati: Kembangkan rasa kasih sayang dan empati terhadap sesama manusia. Pahami bahwa setiap individu memiliki hak-haknya sendiri dan perlakukan orang lain dengan hormat dan adil.
4. Menjaga kontrol diri: Penting untuk mengendalikan emosi dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Hindari bertindak dengan niat jahat atau melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap orang lain.
5. Belajar berkomunikasi dengan baik: Komunikasi yang baik dapat mencegah terjadinya konflik dan kesalahpahaman yang berpotensi melahirkan perbuatan dzalim. Dengarkan dengan seksama, berbicaralah dengan sopan, dan sampaikan pendapat dengan bijaksana.
6. Menghindari ikut-ikutan dan mempertahankan independensi pikiran: Jangan mudah terpengaruh oleh opini dan tindakan negatif dari orang lain. Pertahankan independensi pikiran Anda dan berpegang pada nilai-nilai yang benar.
7. Mencari bimbingan dari figur otoritas yang baik: Jika Anda merasa kesulitan untuk menghindari perbuatan dzalim, mintalah bimbingan dan nasihat dari orang yang dihormati dan memiliki pemahaman yang baik tentang moralitas.
8. Bertobat dan memperbaiki diri: Jika Anda pernah melakukan perbuatan dzalim, langkah terpenting adalah bertobat dan berusaha memperbaiki diri. Akui kesalahan Anda, mohon maaf kepada yang terkena dampak, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya.
Ingatlah bahwa menghindari perbuatan dzalim adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dan kesadaran diri yang kuat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membangun karakter yang baik dan menghindari perbuatan yang melampaui batas. Wassalam